IM.com – Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi membuka dan meresmikan pelatihan dan pembinaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) Selasa (8/11) di sebuah hotel di Trawas. Acara yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Mojokerto selama lima hari kedepan ini diikuti 140 peserta.
Kepala Disperindag Kabupaten Mojokerto, Bambang Purwanto, mengatakan 140 orang peserta yang ikut berasal dari beberapa keahlian seperti bidang pengecatan perbengkelan, IKM telematika, reparasi elektronika, kerajinan kain perca, dan industri kecil konveksi. “Dua hari pertama kegiatan akan kita isi dengan teori dari akademisi, hari selanjutnya kita lakukan praktek yang dimentori praktisi,” jelasnya. Bambang.
Wakil bupati Tiga hal dari beberapa hal penting yang harus diperhatikan terutama dalam era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah dengan meningkatan SDM, sertifikasi kompetensi, serta bantuan dan bimbingan teknis.
IKM nasional sendiri memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan industri besar. Kala krisis ekonomi global melanda baik pada kalangan usaha di tingkat internasional maupun kalangan usaha di Indonesia,
Sektor IKM yang mempunyai unit usaha cukup besar dari total industri nasional mampu menjadi ”katup pengaman” agar tenaga kerja tidak sampai menganggur. Selain itu karakteristiknya yang tidak memerlukan biaya tinggi, membantu perkembangannya tersebar rata di seluruh wilayah.
“Kita pernah dilanda krisis nasional, namun cobaan itu juga menjadi pembuktian bahwa IKM nasional tidak begitu saja dapat digoyahkan. Bahkan menjadi peran pembantu sebagai “katup pengaman” agar tenaga kerja tidak sampai non produktif atau menganggur,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Mojokerto melalui Disperindag, meminta kepada seluruh peserta yang ikut dalam pembinaan ini, untuk memanfaatkan kesempatan upgrade skill dan informasi melimpah yang disuntikkan oleh narasumber dengan serius. (ika/uyo)