Wabub menyebut pelajar menjadi sasaran potensial penjualan obat-obatan haram karena kepribadian pelajar yang masih labil, dianggap mudah untuk dipengaruhi para bandar narkoba

IM.com – Tingginya angka peredaran narkoba di kalangan pelajar menjadi atensi Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi. Terbukti, orang nomor dua di Pemkab Mojokerto ini melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMAN 1 Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (14/11).

Sidak dengan menggandeng aparat Kepolisian dan Kejaksaan Negeri Mojokerto ini difokuskan hanya untuk menggeledah seluruh tas pelajar. “Kalau tes urin masih belum, sementara kita geledah dulu seluruh tas mereka. Kita berharap tidak ada temuan obat terlarang didalamnya,” ujar Wabup.

Ia menyebut, dari data Kepolisian, pelajar menjadi sasaran potensial penjualan obat-obatan haram tersebut. Kepribadian pelajar yang masih labil, dianggap mudah untuk dipengaruhi para bandar narkoba ini.

“Saya pernah berada di usia mereka (pelajar SMA, red), usia ini masih senang coba-coba hal yang baru dan menarik. Tapi sekali lagi saya ingatkan ke mereka, untuk tak sekali-kali mencoba mengkonsumsi Narkoba, karena sekali terjerumus akan susah untuk sembuh,” imbau Wabup.

Wabup juga prihatin dengan kabar temuan permen jari yang diduga mengandung zat berbahaya di salah satu sekolah di Kota Mojokerto. Ia khawatir, permen-permen mengandung bahan adiktif ini juga beredar luas di wilayah Kabupaten Mojokero. “Kota Mojokerto sudah kecolongan dengan peredaran permen tersebut, makanya kita antisipasi agar itu tidak merembet di wilayah kita,” tegasnya.

Pungkasiadi juga menambahkan, dalam waktu dekat, Kabupaten Mojokerto akan memiliki Badan Narkotika Nasional (BNN). Ia menaruh harapan besar agar nantinya BNN Kabupaten Mojokerto mampu mengeliminir peredaran narkoba di bumi mojopahit ini.

“SK BNN Kabupaten Mojokerto sudah turun, dalam waktu dekat akan beroperasional. Pemkab Mojokerto akan mendukung sepenuhnya BNN untuk berperang melawan peredaran Narkoba di wilayah Kabupaten Mojokerto,” pungkasnya.

Sementara itu, dari pantauan wartawan di lapangan, sidak yang dimulai pukul 08.00 WIB ini dimulai di SMAN 1 Puri. Wabup yang didampingi oleh sejumlah aparat Kepolisian dan Kejaksaan ini langsung menuju ke ruang kelas XI. Setelah memberi pesan moril tentang bahaya narkoba, Wabup langsung menerintahkan untuk aparat yang bertugas untuk menggeledah tas pelajar satu persatu.

Mata petugas langsung tertuju pada tas warna abu-abu milik salah satu pelajar. Pasalnya di tas tersebut ditemukan obat-obatan sebanyak 2 kaplet. Setelah dicek, ternyata obat tersebut adalah obat pereda demam, berupa paracetamol dan antibiotik. “Sudah kita cek, ini hanya obat -obatan anti pereda deman dan flu. Jadi tidak termasuk obat-obatan terlarang,” tegas salah satu petugas. (san/uyo)

22

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini