IM.com – Peringatan Hari Infanteri ke 68 tahun 2016 digelar di Lapangan Komplek Pendopo Agung Trowulan Kabupaten Mojokerto, Senin pagi (19/12). Kepala Staf Kodam V/Brawijaya, Brigjen TNI Rahmat Pribadi, S.IP, menjadi Irup. Sedangkan Komandan Upacara (Danup) Dandim 0811/Tuban Letkol Inf Sarwo Supriyo.
Dalam amanatnya, Kasdam V/Brawijaya membacakan amanat Danpusenif, yang intinya bahwa Hari Juang Kartika yang diperingati hari ini juga terkait erat dengan salah satu peristiwa bersejarah tentang kebersamaan nyata TNI AD dengan rakyat.
Para pejuang pendahulu TNI AD bahu membahu bersama rakyat mempertahankan setiap jengkal tanah dari ancaman musuh yang ingin menjajah kembali bumi pertiwi. Dengan peristiwa ini telah menjadi tonggak sejarah perjuangan TNI AD dalam melindungi keselamatan bangsa, menegakkan kedaulatan negara serta menjaga keutuhan NKRI.
Salah satu catatan peristiwa penting yang menjadi tonggak sejarah Infanteri adalah peristiwa saat menghadapi agresi militer Belanda II tanggal 19 Desember 1948. Saat itu panglima Besar Jenderal Sudirman mengeluarkan Perintah Kilat Nomor 1/PB/D/1948
Surat itu ditujukan kepada angkatan perang RI untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu Perintah Siasat Nomor 1/1948 tanggal 12 Juni 1948 untuk melawan musuh dengan melaksanakan Perang Rakyat Semesta.
Pasukan-pasukan yang Hijrah melaksanakan Wingate (Infiltrasi) dengan cara long march kembali ke wilayah masing-masing dengan membentuk Wehrkreise (kantong-kantong kekuatan) sebagai titik-titik kuat pertempuran gerilya. Bentuk dan siasat pertempuran yang digunakan tersebut merupakan taktik dan Strategi prajurit Infanteri untuk melanjutkan perjuangan dalam rangka mempertahankan kemerdekaan.
Dari peristiwa heroik ini, mendapatkan teladan nyata dari para pahlawan bangsa tentang bagaimana menjalankan setiap panggilan tugas negara. Semangat juang seperti inilah yang selayaknya terus digelorakan dalam jiwa dan ditanamkan dalam hati sanubari setiap Prajurit TNI AD.
TNI adalah Rakyat dan Rakyat adalah TNI serta Rakyat Indonesia adalah ibu kandung TNI. Bagi TNI AD, penekanan tersebut akan selalu relevan dan menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas. TNI AD tidak hanya Tentara yang lahir dan terbentuk dari rakyat pejuang tetapi selalu dan akan terus berjuang bersama rakyat.
Sebelum upacara dimulai, dilaksanakan Peleton Beranting (Tonting) Etape XI (terakhir) dengan start di Ring Road Mojoagung Desa Dukuhdimoro Kecamatan Mojoagung, Jombang menuju wilayah Kodim 0815 Mojokerto melalui Desa Tanggalrejo – Desa Sentonorejo.dan finish di Pendopo Agung Trowulan menempuh jarak 5,3 KM.
Kegiatan Tonting terdiri dari XI Etape ini dimulai 16 Desember 2016 dengan start di wilayah Kota Malang dan finish di Trowulan dengan menempuh jarak keseluruhan 228,5 KM melibatkan beberapa Satuan Tempur yang ada di wilayah Kodam V/Brawijaya.
Selesai kegiatan dianjutkan acara tambahan berupa pengumuman hasil Pemenang Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya Tahun 2016 yang diserahkan oleh Kasdam V/Brawijaya, untuk Peleton Inti : Juara I Yonif Para Raider 503/K dengan nilai 845.50, Juara II Yonif Para Raider 501/K dengan nilai 837.33, Juara III Yonif R 500/Sikatan dengan nilai 806.50. Peleton Pengantar : Juara I Yonarhanudri 2/K dengan nilai 731,0, Juara II Yonzipur 10/K dengan nilai 730,5, Juara III Yonbekang 2/K dengan nilai 726,0.
Hadir dalam kegiatan antara lain Kasdif-2/Kostrad Brigjen TNI Ainur Rahman, Danrindam V/Brawijaya Kolonel Inf Yufti, para Danrem jajaran Kodam V/Brawijaya, Asmin Gartap III Surabaya Kolonel Czi I Nengah, Danbrig 16/WY Kolonel Inf Semuel Jefferson Aling.
Para Asisten Kodam V/Brawijaya, para Ka Balak dan Bapras jajaran Kodam V/Brawijaya, para Dandim dan Danyonif jajaran Kodam V/Brawijaya serta peserta upacara yang terdiri dari Unit Satsik Ajendam V/Brawijaya, 1 SST gabungan Perwira Infanteri, 1 SSK Yonif Mekanis 521/Wira Yudha, 1 SSK Yonkav 8/Kostrad, 1 SSK Yonif Para Raider 503/Kostrad, 1 SST Polres Mojokerto, 1 SST Satpol PP Kab. Mojokerto, 1 SST FKPPI Mojokerto. (rem/uyo)