IM.com – Puluhan perwakilan mahasiswa di wilayah Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya diajak Kodim 0815 Mojokerto nonton bareng film I Leave My Heart in Lebanon-Garuda 23 di CGV Blitz Sunrise Mall Kota Mojokerto, Senin (19/12/2016) sore.
Mahasiswa tersebut berasal dari lima kabupaten/kota. Diantaranya, 24 orang mahasiswa dari 12 universitas yang ada di Kabupaten/Kota Mojokerto, 20 orang mahasiswa Bojonegoro, 15 orang mahasiswa Lamongan dan 15 orang mahasiswa Tuban.
Salah satu perwakilan mahasiswa, Liani Andani mengaku, senang karena filmnya cukup bagus. “Kita tinggal di Indonesia, yang aman dan damai. Mau apa saja mudah tapi mereka yang ada di wilayah perbatasan, mau tidur saja kepikirannya minta ampun. Film ini mengajarkan kita bangga terhadap Indonesia,” ujarnya.
Tak hanya itu, lanjut mahasiswa STIKES Politekes Mojopahit Mojokerto semester III ini, film tersebut juga mengajarkan arti persahabatan, kekeluargaan serta saling menghormati. Karena di dalam film tersebut, tak hanya agama Islam saja namum juga ada agama Kristen dan TNI mampu menjaga NKRI.
“Film ini juga mengajarkan kita bangga dengan TNI, TNI tidak perlu di masyarakat pamor yang bagus, yang penting bisa menjaga Indonesia. Karena mereka lebih mementingkan tugas daripada keluarga, banyak keluarga mereka yang mereka tinggal hanya untuk tugas negara,” tuturnya.
Dengan acara nobar yang digelar Kodim 0815/Mojokerto tersebut, mahasiswa semester III ini, mengaku kegiatan tersebut cukup bagus. Karena TNI ingin merangkul semua lapisan masyarakat sehingga menunjukkan lebih kenal akrab dengan semua lapisan masyarakat khususnya para mahasiswa.
Dandim 0815/Mojokerto, Letkol Czi Budi Pamudji mengatakan, tujuan nobar dengan mahasiswa tersebut tidak lain yakni ingin memberikan gambaran tugas tentara. “Apabila mereka dihadapkan pada dua kepentingan antara tugas dan kepentingan pribadi. Mana yang harus diprioritaskan oleh seorang tentara,” ungkapnya.
Masih kata Dandim, film yang mencerminkan tentang tugas seorang tentara. Pihaknya, berupaya bagaimana mensosialisasikan tugas dari seorang tentara yang terwujud dalam film agar bisa diketahui masyarakat dan paling tidak ada perwakilan dari para mahasiswa tersebut.
“Kami bekerja sama dengan pihak mall untuk mensosialisasikan tugas seorang tentara yang diangkat dalam layar lebar. Langkah ini, juga dilakukan di seluruh Indonesia. Sebelumnya sudah digelar nobar dengan forpimda, sekarang mahasiswa dan mungkin kedepan, kami akan mengajak masyarakat dari elemen lain untuk melihat film ini,” katanya.
Film tentang TNI ini dicetuskan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Visi yang dimiliki untuk pembuatan film tersebut adalah untuk rakyat, yakni untuk mengedukasi. Pasukan Garuda 23 tidak hanya memberikan pengamanan untuk daerah konflik. Tapi juga memberikan perhatian sosial kepada masyarakat yang tinggal di daerah tersebut. (dim/uyo)