IM.com – Kabupaten Mojokerto berhasil menorehkan prestasi atas capaian Pembina LKS Bipartit Padat Karya 2017, dalam rangka Penilaian Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit Award Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2017.
Penghargaan diserahkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Syaifullah Yusuf, dan diterimakan kepada Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, pada acara Penganugerahan Gelar Ketenagakerjaan 2017, Selasa (22/2) siang di Jatim Expo Surabaya.
Menurut wakil bupati, penghargaan tersebut merupakan wujud kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan perusahaan-perusahaan yang ada di dalamnya.
“Pemerintah Kabupaten Mojokerto mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Jawa Timur melalui Dinas Tenaga Kerja Jawa Timur, atas diterimanya penghargaan ini. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto atas kerjasama dan jalinan hubungan yang baik dengan kami,” ucap wakil bupati.
Penganugerahan gelar ketenagakerjaan ini merupakan bentuk motivasi bagi pemangku kepentingan seperti kepala daerah maupun stakeholder (perusahaan).
Syaifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim menjabarkan dalam sambutannya terkait penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) hingga Zero Accident dalam suatu perusahaan.
“Perusahaan yang tersebar di berbagai daerah di Jawa Timur mencapai 38.368. Namun belum seluruhnya menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) hingga Zero Accident,” terangnya.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi faktor penting dalam menjaga produktivitas karyawan. Jika K3 diaplikasikan dengan baik, akan sangat menguntungkan karena secara otomatis produktivitas karyawan ikut meningkat.
Gus Ipul menuturkan, K3 yang diterapkan dengan baik juga akan memberi benefit lebih yakni mengurangi resiko kecelakaan kerja. Karyawan dapat bekerja dengan maksimal, tanpa terganggu bahaya atau kecelakaan kerja yang mengancam. Berangkat dari hal tersebut, Gus Ipul sangat mengapresiasi perusahaan yang berhasil menerapkan K3 hingga Zero Accident.
“Acara penganugerahan K3 ini sangat penting, untuk mengapresiasi perusahaan yang sudah menerapkan manajemen K3 dengan baik. Memang dari total 38.368 perusahaan di Jatim, belum semuanya menerapkan prosedur ini dengan baik. Untuk itu saya mengajak pimpinan perusahaan untuk lebih memperhatikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan karyawan,” imbaunya.(ika/uyo)