IM.com – Rencana pembangunan rel ganda bakal menggusur ratusan kepala keluarga (KK) yang menghuni secara liar tanah PT KAI di Kota Mojokerto. Pemerintah menyiapkan langkah antisipasi dengan membangun rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) berkapasitas 120 KK.
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mengatakan, pembangunan rusunawa bakal menempati tanah aset Pemkot Mojokerto seluas 7.000 meter persegi di depan MAN 1 Kota, Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon.
“Pembangunan rusunawa ada kaitannya dengan dobel trek. Kami sikapi warga yang menempati tanah PT KAI harus relokasi ke rusunawa,” kata Mas’ud usai Raker KB di kantoe Pemkot Mojokerto, Rabu (24/5/2017).
Di wilayah Kota Mojokerto, pembangunan rel ganda setidaknya akan berdampak terhadap warga di tiga kelurahan. Meliputi Kelurahan Prajurit Kulon, Kelurahan Miji dan Meri.
Ratusan KK penghuni tanah PT KAI bakal tergusur proyek tersebut. Namun, proyek yang rencananya dimulai tahun 2017 itu sampai saat ini masih sampai di jalur Madiun-Jombang.
Menurut Mas’ud, pembangunan rusunawa dilakukan sepenuhnya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemkot Mojokerto hanya dibebani untuk menyiapkan lahan.
Menurut dia, penyiapan lahan itu dimulai tahun ini. Pihaknya mengalokasikan Rp 2,5 miliar dari APBD TA 2017 untuk pengurukan lahan 7.000 meter persegi. Pasalnya, lahan tersebut saat ini masih berupa rawa yang lebih rendah dari permukaan jalan.
“Rusunawa sekarang ini proses lelang tanah uruk, kemarin mengalami retender,” ujarnya.
Sementara pembangunan fisik rusunawa sendiri, lanjut Mas’ud, baru dilaksanakan 2018 setelah lahan siap. Di atas lahan tersebut nantinya dibangun dua unit rusunawa dengan kapasitas 120 KK.
“Pembangunan rusunawa dananya dari pemerintah pusat,” terangnya.
Mas’ud berjanji, jika rampung nanti, rusunawa diprioritaskan untuk warga terdampak proyek pembangunan rel ganda. Selain menyiapkan lahan, saat ini pihaknya melakukan pendataan terhadap para calon penghuni.
“Pendataan dimotori Bappeko. Itu akan memberi data siapa saja yang akan masuk ke sana (rusunawa),” tegasnya.
Kepala Dinas Perumahaan dan Kawasan Permukiman Samsul Hadi menambahkan, proses pengurukan lahan rusunawa akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama senilai Rp 1 miliar saat ini dalam proses lelang. Dengan dana itu, ditargetkan mampu menyentuh 40% dari total lahan rusunawa.
“Pengurukan lahan sisanya menunggu anggaran dalam PAK (perubahan anggaran keuangan) 2017 ini. Kami alokasikan Rp 1,5 miliar,” tandasnya.(kus/uyo)