IM.com – Keberadaan ruas tol Mojokerto-Kertosono, baik jalur darurat maupun operasional telah menekan volume kendaraan di jalur nasional hingga 40 persen selama arus mudik dan balik lebaran 2017. Kemacetan di sejumlah simpul yang tahun lalu mencapai 8 jam, tahun ini bisa terurai hanya dalam waktu satu jam.
Supervisor gerbang tol (GT) PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) Rifan Tsamany mengatakan, selama H-6 sampai H+6 lebaran, rata-rata kendaraan yang masuk dan keluar di GT Mojokerto mencapai 5.238 unit/hari.
Sedangkan yang melalui GT Bandar Kedungmulyo (Jombang) mencapai 7.469 kendaraan/hari. Total kendaraan yang melalui ruas tol sepanjang 40,5 Km ini selama arus mudik hingga H+5 lebaran mencapai 158.535 unit.
Kendati belum rampung sepenuhnya, ruas Tol Mojokerto-Kertosono ini cukup diminati pemudik yang enggan terjebak kemacetan di sejumlah titik di jalur nasional Surabaya-Madiun. Seperti jalur seksi 2 sepanjang 19,9 Km dan seksi 4 sepanjang 0,9 km yang sampai saat ini dalam proses penuntasan.
Kedua seksi itu dibuka untuk jalur darurat mudik dan balik H-6 sampai H+6 lebaran pukul 06.00-17.00 Wib. Meski hanya dibuka satu jalur, penggunaan seksi 2 dan 4 membuat ruas tol Mojokerto-Kertosono tersambung 40,5 Km, mulai dari GT Mojokerto yang terkoneksi dengan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) hingga seksi 1 Tol Solo-Kertosono di Kabupaten Nganjuk.
“Jumlah kendaraan yang masuk tol kami melebihi target yang kami tetapkan 8.072 per hari di GT Mojokerto dan Bandar Kedungmulyo. Realisasinya rata-rata 12 ribu kendaraan per hari melalui kedua GT tersebut,” kata Rifan, Minggu (2/7/2017).
Kendati rata-rata harian volume kendaraan yang hilir-mudik di Tol Mojokerto-Kertosono cukup tinggi, lanjut Rifan, tak sampai terjadi kemacetan parah selama arus mudik dan balik lebaran. Menurut dia, antrean kendaraan paling panjang terjadi pada hari ke dua lebaran (26/6) yang mencapai 800 meter di GT.
“Saat puncaknya tanggal 26 Juni lalu, volume kendaraan yang masuk tol mencapai 21.139 unit dalam sehari,” ujarnya.
Sementara Kasat Lantas Polres Jombang AKP Inggal Widya Perdana menuturkan, penggunaan jalur darurat Tol Mojokerto-Kertosono selama arus mudik dan balik lebaran 2017 telah menekan kemacetan di sejumlah titik di jalur nasional.
Menurut dia, kemacetan hanya terjadi pada hari H dan H+1 lebaran, seperti di simpang tiga Banjuri (Jombang-Nganjuk-Kediri), Bandar Kedungmulyo, Jalan Raya Mojoagung dan jalur alternatif Ploso. Jika tahun lalu kemacetan di simpang Bangjuri mencapai 8 jam, tahun ini bisa terurai hanya dalam waktu satu jam.
“Kemacetan di jalur nasional sangat jauh berkurang. Salah satunya dengan adanya tol yang mengurangi 40 persen volume kendaraan di Mengkreng (simpang tiga Bangjuri), bebannya tak seperti dulu, jauh berkurang,” tandasnya. (kus/uyo)