IM.com – Meski bermain di Lapangan Sepak Bola Jala Krida Mandala, Kodikal AAL Bumimoro, Perak, Kota Surabaya, tim PS Mojokerto Putra (PSMP) berhasil membekuk lawannya, Persida Sidoarjo dengan skor 3-1. Laga tersebut merupakan lanjutan putaran kedua Liga 2 PT Liga Indonesia Baru (LIB) grup 6.
Gol pertama di babak pertama tercipta dari kaki pemain tengah PSMP, tepat di menit 14. Tendangan Tamsil mengarah langsung ke gawang Persida Sidoarjo yany dijaga Riqi Nugraha. Sementara gol kedua PSMP tercipta dari kaki pemain tengah, Indra Setiawan di menit 30.
Indra berhasil mencetak gol ke gawang Persida Sidoarjo setelah berhasil keluar dari kemelut di mulut gawang. Ini terjadi setelah umpan Tamsil melalui tendangan bebas setelah Indra dilanggar salah satu pemain Persida Sidoarjo. Kedudukan 2-0 untuk PSMP sampai turun minum.
Sementara di babak kedua, pemain tengah PSMP, Indra Setiawan kembali menambah gol yakni tepat di menit 57. Pemain Persida Sidoarjo memperkecil ketertinggalan di menit 71. Melalui tendangan pinalti dari kaki kapten tim, Moch Fakhrudin berhasil menjebol gawang PSMP yang dijaga Putut Wijarnarko.
Hadiah pinalti tersebut diberikan setelah salah satu pemain PSMP melanggar pemain Persida di kotak pinalti. Hingga tambahan waktu dua menit yang berikan wasit Mansyur dari Jakarta Timur, kedudukan tak berubah. Skor akhir 3-1 untuk tuan rumah berjuluk The Lasmojo.
Assiten Pelatih Persida Sidoarjo, David Agus priyanto mengakui, keunggulan tim tuan rumah dibanding anak asuhnya. “Ditambah belum adaptasi dengan lapangan dan cuaca panas, membuat pemain terlambat menguasai bola. Khususnya di babak pertama,” ungkapnya, Minggu (13/8/2017).
Namun, lanjut David, di babak kedua anak asugnta mulai bangkit setelah tim pelatih melakukan perubahan strategi dan taktik di lapangan. Khususnya di sisi sayap dan para pemain bisa menjalankan instruksi tim pelatih. Meski pesimis bisa lolos babak 16 besar, pihaknya memaksimalkan sisa pertandingan.
Sementara itu, Pelatih PSMP, Redi Supriyanto mengucapkan, puji syukur atas kemenangan 3-1 melawan Persida Sidoarjo. “Intruksi kita ke pemain agar jika ada peluang harus bikin gol, alhamdulilah sudah dijalankan tapi kita ada kelemahan. Seharusnya bola tidak boleh diambil di kotak pinalti tapi akhirnya diambil sehingga menjadi pinalti,” tegasnya.(ning/uyo)