IM.com – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskopum) menggandeng Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk memasarkan batik Mojokerto. Mulai minggu ini, masyarakat yang ingin membeli batik Mojokerto bisa melihat di sejumlah hotel di Trawas.
“Mulai minggu ini, kita mulai memasarkan produk batik di hotel yang ada di Trawas. Harapannya, batik akan semakin berkembang jika dipasarkan melalui sektor ekonomi perhotelan dan restoran,” ungkap Kepala Diskopum Kabupaten Mojokerto, Yoko Priyono.
Masih kata Yoko, hasil produk binaan dibawah wewenang Diskopum tersebut juga bisa dinikmati para wisatawan saat berkunjung ke Kabupaten Mojokerto. Nantinya tidak menutup kemungkinan juga merambah ke wilayah lainnya karena selama ini, produksi batik Mojokerto telah dikenal.
“Meskipun belum terkenal seperti Batik Solo, namun kami menaruh harapan jika batik Mojokerto juga bisa menarik perhatian hingga Internasional. Saat ini, perajin yang telah dibinaan Diskopum sudah ada enam kelompok yang tersebar di Kabupaten Mojokerto,” tuturnya.
Mulai dari, Gempolkrep Kecamatan Gedeg, Dawarblandong Kecamatan Dawarblandong, Bejijong Kecamatan Trowulan, Dinoyo Kecamatan Jatirejo, Ra Basuni Kecamatan Sooko dan Pacet Kecamatan Pacet. Meski selama ini pemasarannya masih manual namun saat ini mereka juga sudah mulai merambah internet.
“Kedepannya, kita juga akan menggandeng sekolah SMA maupun SMK. Seperti SMA Sooko, karena di sana diajarkan tentang batik. Karena kita ingin ada pemberdayaan ekonomi produktif dari jiwa-jiwa muda juga,” jelasnya.(ning/uyo)