IM.com – Layanan imunisasi campak rubella atau measles rubella (MR) yang digelar pada Agustus-September masih belum menyentuh semua anak di Kota Mojokerto. Dalam catatan terakhir terdapat 607 anak berusia 9 bulan-15 tahun yang belum mendapatkan imunisasi tersebut, diantaranya ada yang rentan terjangkiti suatu penyakit serius.
Menurut Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Sri Wahyuni, ada beberapa faktor yang membuat ratusan anak belum diimunisasi MR. Mulai dari adanya penolakan dari para orang tua, si anak tidak datang ke sekolah atau Posyandu saat imunisasi maupun anak sedang sakit hingga anak mengalami kontra indikasi absolut.
“Penolakan dari para orang tua ada 166 anak, itu sebagian besar karena mereka tak yakin imunisasi hukumnya halal. Ada juga yang khawatir dengan efek samping dari imunisasi MR,” kata Sri kepada wartawan, Jumat (6/10/2017).
Faktor tak kalah dominan, lajut Sri, adalah si anak dalam kondisi sakit saat akan diimunisasi. Mulai dari sakit demam, batuk pilek hingga diare. Jumlah anak yang terpaksa tak menerima imunisasi MR akibat fator ini mencapai 221 anak.
Sementara faktor tak datang ke tempat imunisasi dan adanya koontra indikasi absolut masing-masing sebanyak 136 dan 84 anak. “Kontra indikasi absolut itu kondisi anak-anak ada yang alergi komponen vaksin, mengalami kelainan fungsi ginjal, rutin cuci darah, leukemia berat dan kelainan darah lainnya,” terangnya.
Sri menjelaskan, 607 anak yang belum mendapatkan imunisasi MR tersebar di wilayah 5 puskesmas di Kota Mojokerto. Diantaranya 67 anak di wilayah Puskesmas Kedundung, 218 anak di Gedongan, 79 anak di Wates, 49 anak di Mentikan dan 194 anak di wilayah Puskesmas Blooto.
Untuk menangani ratusan anak tersebut, kata Sri, pihaknya akan membuka layanan imunisasi MR di setiap puskesmas di Kota Mojokerto. Menurut dia, imunisasi ini wajib dilakukan terhadap anak-anak.
Pasalnya, anak yang belum diimunisasi rentan terjangkit penyakit campak dan rubella yang mematikan. Apalagi penyakit yang belum bisa diobati itu ditularkan virus melalui saluran pernafasan. “Masyarakat harus aktif, kami tak bisa datang satu-satu ke rumah warga karena satu vial vaksin untuk 10 orang, harus disuntikkan di satu lokasi,” jelasnya.
Selama Agustus dan September 2017, tambah Sri, imunisasi MR telah menyentuh 30.706 anak di Kota Mojokerto. Meliputi 10.920 anak usia 9 bulan-6 tahun, 12.972 anak usia 7-12 tahun dan 6.814 anak usia 13-15 tahun.
Selain itu, imunisasi MR juga telah menyasar 8.361 anak dari luar Kota Mojokerto, terdiri dari 1.273 anak usia 9 bulan-6 tahun, 4.339 anak usia 7-12 tahun dan 2.749 anak usia 13-15 tahun. (kus/uyo)