SMAN I Sooko sudah mengajarkan pendidikan karakter melalui pelajaran Bahasa Jawa agar siswa berbudi pakerti luhur

IM.com – Sejak diterapkan muatan lokal (mulok) Bahasa Jawa pada 2014 lalu, SMAN I Sooko mengajarkan para siswanya pelajaran pendidikan karakter dari mulok tersebut. Karena dari mulok Bahasa Jawa para siswa diajarkan agar bisa berempati, kerjasama, melepaskan egois, sabar, menghargai orang lain.

Karena budaya Jawa merupakan salah satu kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang di dalam tradisinya memiliki nilai-nilai keluhuran dan kearifan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa. Setiap tradisi dalam masyarakat Jawa memiliki arti dan makna filosofis yang mendalam dan luhur.

Begitu pula pada prosesi dan tata cara pernikahan adat Jawa yang sarat makna serta folosofi yang apabila dipelajari dan didalami akan memberi kesan unik, sakral dan khidmat saat dijalankan. Seperti pernikahan yang memiliki beberapa rangkaian adat, mulai dari upacara siraman pengantin putra-putri, upacara malam midodareni dan lainnya.

Seperti yang dipraktekan puluhan siswa kelas 11 IPA 3 SMAN Sooko ini. Para siswa memperagakan adat pernikahan Jawa, ada yang berperan sebagai pengantin, calon mertua, orang tua mempelai, penata rias dan pembawa acara berbahas Jawa. Tak hanya memerankan masing-masing peran, sejumlah pernak-pernik pernikahan pun disiapkan.

“Pelajaran ini diberikan kepada siswa kelas 11 selama dua jam selama satu minggu. Di semester ini, berisi tentang materi pengenalan budaya Jawa. Ada upacara apa saja di budaya Jawa tersebut dan pada akhirnya merwka memilih kegiatan yang akan ditampilkan,” ungkap guru Mulok Bahasa Jawa Hilda Purnawa Sari, Jum’at (3/11/2017).

Masih kata Hilda, termasuk menyiapkan semua pernak-pernik dalam upacara adat Jawa yang mereka pilih tersebut, namun untuk pemilihan peran, siswa tidak terlibat. Meski berbeda peran tapi dalam satu rangkaian muncul kekompakan, tegas Hilda, ini yang menjadi penilaian dari mulok Bahasa Jawa tersebut.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Sooko, Endang Binarti menambahkan, mulok Bahasa Jawa memang harus dipraktekan, kalau hanya teori maka siswa tidak akan mengerti tentang upacara adat di Jawa itu seperti apa. Ini tidak sekedar praktek tersebut, tapi ada pendidikan karakter di dalamnya,” tambahnya.

Karena dalam praktek tersebut, lanjut Endang, ada tolerasi, empati, kerja sama dan menghilangkan egois. Karena pendidikan karakter itu adalah siswa harus bisa berempati, kerja sama, melepaskan egois, sabar, menghargai orang lain dan di mulok bahasa Jawa syarat akan pendidikan karakter.(ning/uyo)

128

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini