IM.com – Bagi Kota Mojokerto, untuk mengantisipasi kerawanan sosial, politik, budaya, ketahanan dan keamanan negara di tahun politik 2018 dibutuhkan solidaritas antar-elemen masyarakat dengan unsure pemerintahan. Juga perlu mengidentifikasi masalah agar kehidupan bermasyarakat kondusif.
Tema tersebut menjadi pembahasan utama dalam rapat koordinasi antara Bakesbangpol Kota Mojokerto bersama pengurus RT, RW, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kecamatan Kranggan. Tidak kurang dari 85 orang mengikuti dialog yang berlangsung di Pendopo Graha Praja Wijaya Pemkot Mojokerto.
Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, Anang Fahruroji memaparkan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi persoalan di Kota Mojokerto yang berpotensi memicu konflik sosial menjelang Pilkada 2018. Untuk itu diperlukan kewaspadaan tinggi semua pihak.
Kepala Staf Kodim 0815/Mojokerto Mayor Inf Nuryakin meningkahi, menghadapi Pilkada serentak 2018, peran semua elemen masyarakat sangat diperlukan guna menciptakan suasana yang kondusif.
Nuryakin juga menyinggung masalah proxy war, yaitu bentuk peperangan yang melibatkan pihak ketiga sehingga sulit untuk mengetahui siapa lawan maupun kawan. Proxy war ini menyerang semua aspek, baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan. Sebagai antisipasi perlu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara serta melaksanakan ideologi Pancasila secara mantap. (dim/uyo)