Gubernur Jatim
Gubernur Jatim saat memberikan Jawaban Eksekutif Atas Pemandangan Fraksi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun Anggaran 2017 dalam Sidang Paripurna DPRD di Gedung DPRD Jatim

IM.com – Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo optimis Jatim berada pada jalur yang tepat atau on the track untuk mencapai perekonomian yang inklusif. Hal itu berdasarkan kinerja pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, penurunan kemiskinan, penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jatim yang kian membaik di Tahun 2017.

Optimisme itu disampaikan Gubernur Jatim saat memberikan Jawaban Eksekutif Atas Pemandangan Fraksi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun Anggaran 2017 dalam Sidang Paripurna DPRD di Gedung DPRD Jatim, Selasa (17/4-28).

Pakde Karwo mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jatim pada Tahun 2017 mencapai 5,45% atau berada diatas nasional yang tercatat sebesar 5,07%. Sementara tingkat inflasi di Jatim pada tahun yang sama mencapai 4,04%. Lebih tingginya pertumbuhan ekonomi dibandingkan tingkat inflasi mengindikasikan distribusi barang dan jasa di Jatim sangat lancar. “Kemudian, bisa diartikan pula bahwa daya beli masyarakat semakin tinggi” katanya.

Tumbuhnya ekonomi ini, imbuh Pakde Karwo, juga memberi pengaruh signifikan terhadap kinerja penurunan kemiskinan di Jatim, dimana tahun 2017 kemiskinan di Jatim tinggal sebesar 11,20%, menurun dari tahun 2016 yang tercatat sebesar 11,85%. Sedangkan TPT di Jatim juga menurun, pada Tahun 2017 tinggal sebesar 4%, sedangkan pada tahun 2016 masih sebesar 4,21%.

Ditambahkan, korelasi positf pertumbuhan ekonomi di Jatim dengan pembangunan manusianya tercermin dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM), dimana IPM di Jatim naik dari 69,74% pada Tahun 2016 menjadi 70,27% pada tahun 2017. Atas capaian-capaian positif tersebut, Pakde Karwo yakin Jatim sudah on the track untuk menuju perekonomian inklusif.

“Kinerja pertumbuhan ekonomi, penurunan kemiskinan dan TPT, serta rendahnya inflasi menggambarkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jatim on the track inklusif, dan stabilitas bisa tertangani dengan baik, makro ekonomi kita sangat bagus. Faktor inilah yang mempengaruhi peningkatan kesejahteraan, termasuk masyarakat menengah kebawah” tambahnya.

Dalam kesempatan sama , Pakde Karwo juga menyampaikan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Jatim terhadap kinerja pemerintahan daerah pada tahun 2017 mencapai 81,33 persen. Capaian ini menandakan bahwa masyarakat puas terhadap pelayanan publik di Jatim.

“Ini hampir tidak ditemukan di tempat lain, masyarakat puas terhadap kinerja pemerintahan, baik pemerintah maupun DPRD hingga mencapai 81,33%. Ini sangat baik, karena di tingkat nasional, persepsi politik itu rendah, yakni dibawah 50. Tapi di Jatim bisa mencapai 81,33%, terima kasih kepada pemerintah dan seluruh anggota DPRD” katanya.

Rapat paripurna DPRD kali ini membahas empat agenda. Pertama, Jawaban Eksekutif Atas Pemandangan Fraksi terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Tahun Anggaran 2017, dan kedua, Tanggapan dan atau Jawaban fraksi-fraksi atas pendapat gubernur terhadap raperda inisiatif DPRD tentang penguatan toleransi dan keberagaman di Jatim.

Agenda ketiga terbagi atas 3 sesi, yaitu penjelasan eksekutif terkait raperda tentang perubahan atas Perda No 11 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah Provinsi Jatim, Raperda tentang PT Jatim Farma Utama, Raperda tentang Perubahan ke-3 atas Perda No 1 Tahun 2006 tentang PT. Petrogas Jatim Utama.

Sementaran itu, agenda terakhir adalah pandangan fraksi dan anggota DPRD lainnya atas usul prakarsa raperda tentang pembentukan produk hukum daerah. Hadir dalam kesempatan ini, Sekdaprov Jatim, Dr. H. Akhmad Sukardi dan para kepala OPD di jajaran Pemprov Jatim. (kum/uyo)

32

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini