IM.com – Tim pengawasan dan evaluasi staf teritorial Kodam V/Brawijaya dipimpin Letkol Arh Wirawan mengunjungi panen raya, penanaman padi dan tatap muka bersama kelompok tani di wilayah Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (25/04/2018).
Panen raya yang berlangsung di area persawahan PT. Pakerin seluas 5 hektar dengan jenis padi Inpari 32 yang dikelola Poktan Rukun Makmur, Dusun Damarsi, Desa Kepuhanyar, Mojoanyar, dilakukan bersama Pasiterdim 0815 Kapten Arh Supriyono, Danpos Ramil Mojoanyar Letda Inf Akhmad Rifa’i.
Juga tampak Sekcam Mojoanyar, BPP Mojoanyar, Kades Septika Surya Delfitra, Babinsa Koptu Winardi, dan Ka Poktan Rukun Makmur, Purwito. Potensi gabah yang dihasilkan dalam panen raya tersebut diperkirakan mencapai 8,4 ton per hektar, berarti dalam 5 hektar hasil panen tembus 42 ton.
Usai melaksanakan panen raya, Tim Wasev Sterdam V/Brawijaya, melanjutkan kegiatan tanam padi dalam rangka Luas Tambah Tanam (LTT) di area persawahan seluas 0,2 hektar dengan jenis padi varietas Inpari 32 yang dikelola Poktan Tani Makmur, Dusun Mojogeneng Desa Sadartengah Kecamatan Mojoanyar.
Berikutnya, Tim Wasev menuju Pendopo Kecamatan Mojoanyar di Desa Sadartengah untuk melaksanakan tatap muka bersama Babinsa dan Poktan se-Wilayah Kecamatan Mojoanyar. Dalam arahannya, Pabandya Wanwil Sterdam V/Brawijaya Letkol Arh Wirawan menyampaikan, bahwa TNI wajib berperanserta dalam mewujudkan ketahanan pangan, karena ke depan seiring dengan bertambahnya populasi penduduk maka masalah pangan akan menjadi potensi ancaman yang harus disikapi dan diatasi secara dini.
Wirawan juga menegaskan, sinergitas antara TNI-Polri-Pemda bersama komponen masyarakat sangat diperlukan karena memiliki peran penting dan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Para Poktan bersama Babinsa bisa berinovasi untuk meningkatkan produktivitas hasil tanaman padi guna mewujudkan swasembada pangan yang telah diprogramkan pemerintah”, pintanya.
Masih adanya kartel pangan yang tidak bersahabat dengan Poktan sehingga harga komoditas pangan strategis masih dimainkan yang cenderung merugikan petani, ungkap Pabandya Wanwil saat menanggapi pertanyaan Kades Sadartengah, Sholikan Arif berkaitan harga gabah/padi pada saat musim panen selalu turun dan tidak menguntungkan para Poktan.
Pada kesempatan tersebut Tim Wasev juga mengharapkan kepada para Poktan agar tidak saling menunggu saat tanam padi dan idealnya usai panen padi, lahan segera diolah sehingga dapat meningkatkan produktivitas. (dim/uyo)