IM.com – Kabupaten Mojokerto telah menunjukkan bukti jati diri dan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan derajat hidup. Pemerintah Kabupaten Mojokerto dibawah kepemimpinan Mustofa Kamal Pasa-Pungkasiadi, menunjukkan pembangunan dalam segala lini telah dijalankan dengan baik. Baik infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata maupun SDM.
Percepatan pembangunan infrastruktur berimbas positip dalam perkembangan ekonomi. Sebab ketika keadaan infrastruktur di sebuah daerah lemah, maka perekonomian daerah tersebut berjalan dengan cara yang tidak efisien. Biaya logistik akan tinggi sehingga berujung pada perusahaan dan bisnis yang kekurangan daya saing. Belum lagi munculnya ketidakadilan sosial.
Misalnya, sulit bagi sebagian penduduk untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan, atau susahnya anak-anak pergi ke sekolah karena perjalanannya terlalu susah (jalan rusak hingga tidak adanya pilihan lain selain jalan tersebut). Namun hal tersebut dapat dipastikan tidak terjadi di Kabupaten Mojokerto yang berkomitmen dalam percepatan infrastruktur sebagai salah satu prioritas pembangunan.
Sebagai informasi, berdasar rekap kegiatan tahun anggaran 2017 Dinas PU Bina Marga, diketahui total pembangunan atau peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Mojokerto telah mencapai 47.809 km dengan anggaran Rp 193.484.269.224.
Sedangkan pemasangan LPJU tahun anggaran 2017 telah dilaksanakan di 3.761 titik dengan anggaran mencapai Rp 30.260.527.000 yang tersebar di Kecamatan Kemlagi, Dawarblandong, Puri, Bangsal, Pungging, Mojosari, Mojoanyar dan Trawas.
Selanjutnya di tahun 2018 ini, pemasangan dilakukan di 9.158 titik dengan anggaran Rp 74.500.000.000 yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto.
Sementara pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT), yang tahun 2018 ini telah dilaksanakan di 38 titik pada 16 kecamatan di Kabupaten Mojokerto dengan nilai anggaran mencapai Rp 30.936.000.000.
Total panjangnya mencapai 26.975 km dengan diuruk sirtu bawah setebal 10 cm (untuk pemadatan tanah dasar) dan yang belum terealisasi sekitar 142 km. Kisaran anggaran yangmesti disediakan yakni Rp 169 miliar dengan cakupan tiap titiknya membutuhkan kisaran dana Rp 400 juta hingga 1,2 miliar. Masterplan pembangunan JUT juga telah direncanakan ke depannya, yakni di 1.200 dusun seluruh Kabupaten Mojokerto, dengan lebar 3 meter dan panjang 1 km. (ika/uyo)