IM.com – Polres Mojokerto langsung mengambil langkah guna mengantisipasi kejadian konflik yang terjadi antara PSHT dan Pagar Nusa di Wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Polres Mojokerto langsung menggelar Forum Grup Discussion (FGD) di Aula Mapolres setempat.
Kapolres Mojokerto AKBP Leonardus Simarmata memerintahkan jajaran nya untuk segera menggelar pertemuan antara Perguruan Silat PSHT dan Pagar Nusa. Hal itu guna mencegah kerawanan terjadinya suatu konflik berkepanjangan.
Nampak hadir Pimpinan PS Pagar Nusa H.M.Budi Mulya, dengan di dampingi oleh Penasehat Pagar Nusa KH. Moh Sholeh, Ketua Ansor Ali Moh Nasih bersama perwakilan Pemuda Ansor, dan Ketua Banser Suprianto. Selain itu hadir pula Ketua Cabang PSHT Kab Mojokerto Drs.R.Hari Soetjipto.
Tidak hanya memediasi keduanya, AKBP Leo juga membuat keduanya menjadi harmonis. Dalam sambutannya Kapolres mengatakan, insiden yang terjadi di Nganjuk adalah perbuatan sejumlah oknum dan bukan atas nama perguruan.
“Polres Nganjuk pun telah mengamankan 10 oknum tersebut. Kami berharap kepada kedua belah pihak untuk sama sama menahan diri dan mentaati proses hukum,” kata Kapolres.
Dari penjelasan Kapolres tersebut cukup mampu menenangkan kedua belah pihak. Dalam sambutan nya Drs H Hari Soetjipto selaku ketua cabang PSHT Kab Mojokerto mengucapkan terima kasih yang sangat besar kepada Kapolres karena telah bertindak cepat dengan mempertemukan kedua belah pihak.
“Saya menghimbau kepada adik-adik saya untuk tidak terprovokasi dan menjaga kondusifitas di Mojokerto ini agar tetap terjaga,” ucapnya.
Hal senada juga di sampaikan Bapak H M Budi Mulya selaku pimpinan PS Pagar Nusa Kab Mojokerto. Ia mengatakan, Pagar Nusa yang merupakan perguruan silat yang didirikan oleh para ulama akan tetap menjaga nama baik tidak akan terprovokasi dan melakukan tindakan diluar aturan.
“Saya mengimbau kepada seluruh adik-adik saya, ada peribahasa bahwa jika ada api di puntung rokok janganlah kamu mengambil air laut untuk memadamkannya,” paparnya.
Kegiatan diakhiri dengan pernyataan sikap, dilanjutkan dengan penandatangan kesepakatan bersama dan diakhiri dengan deklarasi damai bahwa akan sama sama menjaga harkamtibmas di Kabupaten Mojokerto.(ika/uyo)