IM.com – Hari Jadi Kerajaan Majapahit bukan hanya diperingati oleh masyarakat pusat Mojokerto, wilayah yang menjadi pusat pemerintahan (Keraton). Masayrakat Kabupaten Blitar pun mempersiapkan ritual agung untuk memperingati berdirinya Kerajaan Majapahit ke-725 pada 17 November 2018 nanti.
Menariknya, kegiatan yang dinamai Festival Getah Getih Gulo Kelopo Candi Simping ini dipelopori oleh warga. Dengan semangat gotong royong serta rasa kecintaan pada seni dan budaya nusantara, acara bertema “Njenang Abang” ini digelar oleh Karang Taruna Desa Sumberjati bekerjasama dengan Komunitas Sulud Sukma.
Festival Getah Getih Gulo Kelopo ini akan digelar di Pelataran Candi Simping, Desa Sumberjati, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Masyarakat Blitar, khususnya Desa Sumberjati merasa punya hubungan sejarah dan kedekatan emosional dengan Majapahit. Karena masyarakat setempat berkeyakinan, di Candi Simping itulah abu dari sang pendiri kerajaan yang pernah menjadi terbesar di Nusantara, Raden Wijaya didarmakan.
Ketua Panitia I Rangga Bisma Aditya dari Komunitas Sulud Sukma menjelaskan, dengan kegiatan ini, masyarakat menaruh harapan bahwa Blitar dengan keberadaan Candi Simping, bisa menjadi etalase budaya untuk menggali inspirasi nasionalisme kebangsaan. Apalagi, Blitar sejak dulu sudah dikenal sebagai Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja dan Bumi Proklamator RI.
“Akan ada prosesi kenduri jenang abang dan doa bersama yang diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama warga Desa Sumberjati,” ujar Rangga Bisma di Blitar, Jumat (14/9/2018). Rangga menambahkan, acara akan dilanjutkan dengan pagelaran seni budaya serta launching buku berjudul “Bunga Rampai Candi Simping”.
Rangga mengatakan, kegiatan ini akan menyajikan perayaan seni budaya yang melibatkan masyarakat dari beberapa desa. Selain Sumberjati selaku tuan rumah, masyarakat Desa Penataran, Desa Sawentar, Dusun Selokajang, Desa Jimbe, Desa Bacem, Desa Serang, dan insan seni budaya dari beberapa daerah lain pun ikut terlibat memeriahkan acara ini.
“Karena sifat kegiatan ini gotong royong dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” ucap Rangga.
Rahmanto Adi dari Sulud Sukma, menambahkan, kegiatan “Njenang Abang” yang akan diselenggarakan di Candi Simping ini nantinya akan menjadi event tahunan di Desa Sumberjati sedangkan Festival Getah Getih Gulo Kelopo akan diselenggarakan estafet di tujuh desa .
“Dasar pemilihan ke tujuh wilayah tersebut adalah perjalanan Hayam Wuruk pada tahun 1361 yang tercantum dalam kakawin Desawarnana (Negarakartagama),” katanya.
Kegiatan yang akan digelar mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Desa Sumberjati. Kepala Desa Sumberjati, Basuki, menegaskan pihaknya selalu mendukung kegiatan yang bernilai positif.
“Saya sangat senang kalau pemuda khususnya pemuda Desa Sumberjati mau belajar nguri-nguri peninggalan leluhur,” katanya. (bit/im)