Screenshot suitan SBY di akun twitter pribadinya, @SBYudhoyono menanggapi tuduhan media asing, asiansentinel.com tekait dugaan keterlibatannya dalam skandal Bank Century.

IM.com – Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono tak kuat lagi menghadapi rumor seputar keterlibatannya dan keluarga dalam skandal korupsi dana talangan Bank Century. senilai Rp 6,8 triliun. Yudhoyono yang sudah lelah dengan tudingan itu meminta Presiden Joko Widodo agar membantu memperjuangkan kebenaran untuk melindungi martabat dan nama baik Presiden keenam RI dan keluarganya.

Keresahan SBY ini dituangkan melalui kicauan di akun twitter pribadinya @SBYudhoyono hari ini, Kamis (20/9)

Saya mohon izin Bapak Presiden Jokowi utk perjuangkan kebenaran ini, demi martabat & kehormatan saya sebagai mantan Presiden,” curhat SBY.

Menurut SBY, sebagai warga negara apalagi mantan presiden dirinya berhak memperoleh perlindungan tidak hanya secara fisik tetapi juga moral dan kehormatannya.

Sesuai dgn konstitusi kita (UUD 1945), sbg warga negara, saya berhak mendapatkan perlindungan atas kehormatan & martabat saya,” cetusnya.

SBY mengatakan, tudingan terhadapnya yang mengalir selama 10 tahun ini dianggap sebagai fitnah itu bagian dari konspirasi. Ia meyyebut ada politisi dan media massa televisi yang dianggap sudah keterlaluan menyebarkan fitnah ini.

“Kalau tidak dibongkar sampai akar-akarnya, setiap saat fitnah keji ini akan dimunculkan lagi. Saya sudah lelah & bersabar selama 10 tahun,” tandas Ketua Umum Partai Demokrat ini.

Cuitan keresahan SBY ini buntut informasi seputar skandal bailout Bank Century yang disebar media asiasentinel.com. Tak main-main, pendiri Asia Sentinel sendiri, John Berthelsen yang menulis artikel investigatif itu.

Laporan setebal 488 halaman yang menjadi rujukan artikel John Berthelsen itu sejatinya mengungkap gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu.

“Skandal fitnah ini libatkan elemen asing & bangsa sendiri. Tim Investigasi akan terus bekerja (di dalam & di luar negeri) hingga tuntas,” tegas SBY.

Dalam artikelnya yang dirilis pada 10 September 2018, John mengungkap informasi baru terkait kasus bailout Bank Century. John menyebutkan bahwa SBY dan keluarganya terlibat pencucian uang atas kasus Bank Century sebesar USD 12 miliar atau setara Rp 177 triliun.

Tetapi Asia Sentinel kemudian menarik artikel tersebut karena dianggap hanya klaim sepihak yang tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik. Media yang bermarkas di Hong Kong itu mengakui jika artikel yang ditulis oleh pemimpin redaksinya secara tidak adil telah menyampaikan berbagai tuduhan terkait gugatan kasus century.

“Kami mengakui bahwa kami tidak meminta konfirmasi terhadap nama-nama yang disebut dalam artikel itu. Artikel itu juga sangat sepihak dan telah melanggar praktik jurnalisme yang adil,” tulis Asian Sentinel.

Atas pemberitaan itu, Asia Sentinel menyampaikan permohonan maafnya secara terbuka yang dimuat beberapa media.

“Kami meminta maaf terhadap Presiden Yudhoyono, Partai Demokrat, dan pihak-pihak yang tersinggung atas artikel itu, termasuk kepada rakyat Indonesia. Kami sangat menyesalkan atas kerugian yang telah diakibatkan oleh tudingan itu,” demikian permohonan maaf Asian Sentinel kepada SBY. (Lihat: https://www.asiasentinel.com/press-release/apology-president-yudhoyono-democrat-party-indonesia/).

Permohonan maaf ini disambut positif oleh SBY. Ia mengaku sudah memaafkan penulis artikel tersebut.

“Meskipun kerusakan (damage) thd nama baik SBY & Demokrat sudah terjadi, sbg org beriman & umat hamba Allah, saya berikan maaf,” ujar SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono.

Namun SBY menegaskan proses pengusutan atas artikel yang dianggap fitnah itu tetap berlanjut. Menurutnya, banyak misteri dan teka teki yang harus dijawab dan dibongkar terkait konspirasi di balik munculnya artikel itu.

Sebagai tindak lanjut secara hukum, SBY mengatakan sedang mempersiapkan laporan ke kepolisian.

“Saya tengah mencari jalan utk melapor kpd pihak kepolisian. Bantuan pihak kepolisian sangat berarti utk tegaknya hukum & keadilan *SBY*,” tuturnya masih di akun twitter @SBYudhoyono. (im)

33

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini