IM.com – Nasib ribuan warga Dusun Pologunting Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin Sidoarjo terancam. Ancaman ini datang dari lumpur lapindo yang berpotensi meluber akibat amblesnya tanggul setinggi 11 meter yang memisahkan lautan lumpur panas dengan sungai yang ada di sisi pemukiman warga tiba-tiba ambles.
Tanggul penahan lumpur lapindo di titik 67-68 itu ambles sedalam 5 meter dengan panjang 100 meter. Untuk diketahui, tanggul Kedungbendo hanya berjarak beberapa meter dari rumah-rumah warga di RT 11 dan 12 RW 3 Desa Gempolsari.
Kondisi ini membuat warga cemas. Warga mendesak Pusat Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (PPLS) segera melakukan tindakan perbaikan tanggul sebelum lumpu membanjiri pemukiman.
Mereka tak mau amblesnya tanggul ini menimbulkan permasalahan baru di atas persoalan lama yang belum tuntas.
“Masalah ganti rugi yang sebelumnya saja hingga kini belum tuntas,” tandas Kepala Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin, Saroni kepada wartawan, Jumat (5/10/2018).
Apalagi, warga sulit mengendalikan amarah karena PPLS ternyata masih harus menunggu keputusan dari pusat untuk mengambil tindakan.
Humas PPLS Hengky Lestria Adi mengatakan, pihaknya akan mengalirkan lumpur dan air ke pom penampungan lainny. Hal ini dilakukan agar lumpur tidak lagi mendesak tanggul yang ambles.
“Karena volume akhir-akhir ini memang sedang tinggi. Dan air dari pusat semburan cenderung mengarah ke Utara,” kata Hengky.
Akibat tingginya tekanan, tanggul mengalami penurunan, miring dan air merembes lewat bawah sehingga tanggul ambles sampai 5 meter. Nah, luberan air dan lumpur dari bawah tanggul itulah yang meluber ke sungai di luar tanggul.
Polsek Tanggulangin telah memasang garis polisi di titik amblesnya tanggul. Ini untuk mencegah hal yang tidak diinginkan karena banyak warga yang terus berdatangan untuk melihat amblesnya tanggul.
“Untuk mengamankan saja. Sebagai antisipasi,” ujar Kapolsek Tanggulangin, AKP Hardiyantoro di lokasi kejadian. Dengan garis polisi yang melintang, warga hanya melihat dari kejauhan. (jok/im)