IM.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) berupaya menjadi institusi yang profesional dan senantiasa dekat dengan masyarakat melalui sosialisasi dan publikasi beragam informasi. Komando Distrik Militer (Kodim) 0815/Mojokerto ingin mewujudkan harapan itu dengan jalan meningkatkan wawasan dan skill jurnalistik bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang berlangsung pada 9-11 Oktober 2018.
Kegiatan yang diampu praktisi media dan jurnalis senior ini diikuti oleh perwakilan enam anggota Babinsa dari setiap Komando Rayon Militer (Koramil) se-Mojokerto Raya secara maraton selama tiga hari. Setiap harinya, 20 Koramil di Kota dan Kabupaten Mojokerto mendelegasikan dua anggota Babinsa jajarannya untuk ikut dalam pelatihan yang dikemas forum diskusi tersebut.
Selain Babinsa, kegiatan ini juga diikuti staf Penerangan Kodim 0815 yang sehari-harinya bertugas menulis dan meramu informasi dari Babinsa dan Koramil menjadi sebuah berita yang dirilis di media massa.
Namun sasaran utama program pengembangan wawasan dan skill jurnalistik di jajaran Kodim 0815 ini tetap Babinsa. Alasannya, Babinsa merupakan ujung tombak Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) yang berinteraksi langsung dan menjadi penyambung informasi masyarakat.
“Pelatihan jurnalistik ini sangat penting. Selain ilmu militer, tentara khususnya Babinsa memang sebaiknya juga mengerti ilmu jurnalistik,” kata Kepala Staf Kodim 0815 Mayor Inf Nuryakin S.Sos dalam sambutannya di penutupan FGD di Markas Kodim, Jalan Majapahit Nomor 1, Kota Mojokerto, hari ini, Kamis (11/10/2018).
“Teori dan materi yang sudah disampaikan narasumber harus dipraktekkan agar informasi yang disampaikan Babinsa tidak datar-datar saja, lebih mendalam. Kalau sudah mengerti langsung dipraktekkan, saya tunggu bagaimana hasilnya setelah ikut pelatihan ini,” demikian Kasdim sebelum menutup acara.
Instruksi Kasdim ini diamini Perwira Seksi Intel Kodim 0815, Lettu Inf Benny Irawan, A.Md. Mantan Danunit Intel ini menegaskan kepada para Babinsa agar tidak menyiakan kesempatan belajar dan menyerap ilmu jurnalistik.
Benny berharap para peserta tidak mengabaikan begitu saja ilmu jurnalistik yang sudah diperoleh dalam FGD. “Jangan dianggap angin lalu, dibiarkan berlalu tanpa diterapkan. Ilmu dari pelatihan ini harus diterapkan,” tegas Benny.
Arahan Kasdim dan Pasi Intel tadi tak lepas dari upaya Kodim 0815 Mojokerto dan institusi TNI pada umumnya untuk membekali Babinsa dengan wawasan serta skill jurnalistik dasar. Pasalnya, salah satu Babinsa setiap harinya adalah menjadi kran informasi TNI yang kemudian disalurkan ke publik lewat media. Hampir setiap hari, para Babinsa ini memang melaporkan setiap peristiwa yang terjadi di tengah masyarakat desa binaannya ke atasan.
Karena itu, bekal ilmu dan skill dalam merangkai informasi yang komprehensif dalam sebuah tulisan yang apik serta mudah dimengerti publik dinilai bisa menjadi penyedap hubungan harmonis TNI dengan masyarakat. Tujuan ini selaras dengan harapan dan tema HUT TNI ke-73 pada 5 Oktober kemarin yakni “Profesionalisme TNI untuk Rakyat”.
Rupanya, tujuan dan i’tikad baik ini yang cukup melecut semangat 40 peserta diskusi jurnalistik setiap harinya. Bahkan pada hari ini, dengan durasi waktu yang terbatas, dua orang perwakilan peserta langsung mempraktekkan ilmu jurnalistik.
Babinsa Desa belahan Tengah, Mojosari, Koptu Mudakir Edo menulis laporan selama kegiatan FGD berlangsung. Di akhir acara, Mudakir menyerahkan laporan tertulisnya untuk dibedah oleh narasumber.
Laporan semakin menarik karena dilengkapi dengan hasil jepretan foto dari Sertu Abdul Khair, Babinsa dari Koramil Bangsal. Prajurit yang membina warga desa Peterongan ini juga tak mau ketinggalan mempraktekkan dasar-dasar ilmu fotografi yang juga ditularkan narasumber dalam diskusi tersebut. (im)