IM.com – Seorang kepala desa di Kabupaten Mojokerto, terindikasi terlibat kampanye calon wakil presiden Sandiaga Uno pada Minggu (21/10/2018) lalu. Suhartono, Kepala Desa Sampangagung, Kecamatan Kutorejo dipanggil Badan Pengawas Pemilu karena terpantau berada dalam rombongan Sandi saat berkunjung di Mojokerto.
Suhartono dipanggil melalui surat nomor 516/K.BAWASLU.Jl-15/TU.00.01/X/2018. Ia datang sendirian memenuhi panggilan ke Kantor Bawaslu di Jalan RA Basuni, Sooko, Mojokerto, Kamis (25/10/2018).
Usai pemeriksaan, Bawaslu Kabupaten Mojokerto belum memastikan tindakan apapun kepada Suhartono atas perbuatannya ikut agenda kampanye Cawapres. Sesuai regulasi PKPU, kepala desa dan pejabat pemerintahan dilarang mengikuti agenda politik atau mengkampanyekan capres-cawapres dan caleg.
“Kami masih akan melakukan pengkajian ulang hasil klarifikasi hari ini. Kami tidak mau gegabah menangani persoalan ini,” tutur Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Aris Fahrudin Asyat di kantornya, hari ini.
Nama Suhartono sebagai Kepala Desa Sampangagung barangkali tak begitu asing bagi publik, khususnya warganet (netizen). Sosoknya sempat membuat heboh publik jagat maya menyusul videonya yang viral di jejaring sosial.
Dalam video berdurasi 10 menit 12 detik yang dia rekam sendiri itu, kepala desa yang akrab dipanggil Nono terlihat hanya mengenakan celana (tanpa baju) sedang memamerkan uang kertas pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000 di dalam kamar. Ia bahkan sempat berbaring di atas tumpukan uang kertas yang tercecer di ranjang dan lantai kamar.
Sementara Suhartono mengklarifikasi keberadaannya di tengah rombongan kampanye Sandi saat itu hanya untuk menyambut kedatangan cawapres nomor urut 2. Itupun, kata kepala desa yang berpenampilan eksentrik ini, atas dorongan warganya agar menyambut Sandi yang berhenti sejenak di lingkungan Desa Sampangagung.
“Saat itu, beliau (Sandiaga) lewat Desa Sampangagung (akan ke Pacet). Saya di sana memang, itu kan permintaan warga untuk menyambut cawapres,” jelasnya.
Seperti diberitakan, Sandiaga Uno di awal pekan ini melakukan safari politik dibalut kegiatan Napak Tilas Hari Santri Nasonal ke sejumlah daerah di Jatim. Selama dua hari agenda kampanye itu, mantan Wagub DKI Jakarta ini mengunjungi sejumlah tempat seperti Pondok Pesantren Tebuireng, Pasar Brangkal-Mojokerto, Pasar Krian-Sidoarjo hingga berakhir di depan Kantor PWNU Jatim pada Senin (22/10/2018). (jan/im)