IM.com – Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, meluncurkan terobosan pasar untuk memasarkan produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) hasil karya para pelaku usaha UMKM di Mojokerto.
Terobosan yang diluncurkan seperti kerjasama dengan Bukalapak.com, perhotelan, serta para pengusaha industri yang ada di Mojokerto.
Kali ini yang digandeng adalah kawasan Ngoro Industri Persada (NIP). Kesepakatan kerjasama ini berlangsung Sabtu (29/12/2018) di NIP. Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto dan NIP, bekerjasama membuka gerai sentra pemasaran hasil UMKM para pengusaha kecil di Kabupaten Mojokerto.
Gerai berada di lokasi pintu masuk kawasan NIP itu. Ada berbagai produk menarik yang bisa dibeli gerai Craft Corner Majapahit (CCM) ini. Diantaranya Batik khas Majapahit, sepatu berbahan kain songket, merchandise, pakaian serta pernak pernik lainnya produk UMKM asli Mojokerto.
Perwakilan manajemen NIP Heru menuturkan, pihaknya bekerjasama dengan Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto, untuk membuka gerai CCM itu. Harapannya gerai CCM, bisa meningkatkan pemasaran produk-produk UMKM di Kabupaten Mojokerto.
“Setiap hari banyak mahasiswa, tamu dari luar daerah yang berkunjung ke NIP. Nah biasanya mereka mencari oleh-oleh khas Mojokerto. Maka itu, kami bersedia saat Dinas Koperasi menawarkan kerjasama untuk membuka gerai di lokasi ini,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Mojokerto, Yoko Priyono menuturkan, ada sebanyak 18.848 UMKM di Kabupaten Mojokerto. Jumlah itu diluar UMKM dibidang pertanian. Maka itu, pihaknya sengaja menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam memasarkan produk-produk UMKM di Mojokerto.
“Kami sangat berterimakasih NIP ini bersedia memberikan CSR-nya dan meminjami kami dua ruko yang dijadikan gerai CCM. Saya juga ucapkan terimakasih kepada para perajin UMKM yang sampai saat ini tidak lelah untuk memproduksi produk-produk asli Mojokerto,” tutur Yoko.
Pria yang pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto ini mejelaskan, sebenarnya sudah ada beberapa titik gerai atau tempat penjualan produk UMKM di Mojokerto. Namun, masih kecil-kecil.
“Nah di sini ini merupakan sentralnya. Kami sudah bekerjasama dengan beberapa hotel di wilayah Trawas, Pacet dan di lokasi lain. Dan Alhamdulillah, pemasaran produk UMKM di Mojokerto sudah mulai meningkat tahun 2018 ini,” jelasnya.
Menurut Yoko, kedepan tidak hanya persoalan gerai CCM saja, ia menyatakan akan menjalin kerjasama dengan manajemen NIP untuk meningkatkan penjualan produk UMKM. Misalnya sepatu, batik dan beberapa produk lainnya.
“NIP ini memiliki lebih dari 20 ribu karyawan. Misalnya sepatu saja, mereka mengambil dari hasil UMKM di CCM ini, kan ada peningkatan. Toh harganya cukup murah, dibawah Rp 100 ribu. Soal desain dan kualiatas kita berani bersaing. Selain itu juga batik sudah menjadi pakaian nasional. Nanti saya akan melobi manajemen NIP agar satu hari dalam seminggu ada pakaian batik,” tukasnya. (ika/uyo)