IM.com – Empat pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SM) terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja, Kota Mojokerto, Selasa siang (81/2019). Satu pelajar kedapatan bolos di warung kopi di sekitar GOR Ahmad Yani dan empat lainnya kepergok sedang nongkrong di kawasan hutan kota, Jalan Raya Mayjen Sungkonosaat jam pelajaran sekolah.
Satu pelajar yang dirazia di warkop Gor A Yani bahkan sengaja mengganti seragam sekolah dengan pakaian bebas agar tidak terjaring razia. Sementara lima yang sedang nongkrong di kawasan hutan kota, lari tunggang langgang ketika melihat petugas Satpol PP.
Dalam pengejaran, tiga pelajar ditangkap. Sedangkan dua lainnya berhasil kabur.
“Kami sudah mengamankan tas dan sepatu mereka (pelajar yang kabur). Jadi total ada 4 pelajar yang terjaring razia,” kata Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Satpol PP Kota Mojokerto, Hatta Amrullah, Selasa (8/1/2019).
Hatta menyebutkan, keempat pelajar duduk di bangku SMP dan SMA
dari beberapa sekolah di Kota Mojokerto. “Rata-rata berusia 13 sampai 16 tahun,” ucapnya.
Saat diperiksa petugas, para pelajar ini membantah bolos sekolah. Mereka beralasan sedang santai di tengah waktu istirahat magang.
“Alasannya sedang istirahat dari magang di bengkel,” kata Hatta.
Salah satu pelajar yang diamankan cukup membuat petugas Satpol PP dan guru sekolahnya terperanjat. Saat pemeriksaan, pelajar tersebut ketahuan memiliki tato permanen di sekujur lengan hingga lehernya.
“Kami akan melakukan pembinaaan agar perilaku bolos sekolah tidak terulang lagi,” ujar Hatta. (pit/im)