IM.com – Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) SMA/SMK tahun 2019 di Kota Mojokerto agaknya belum benar-benar siap memanfaatkan terobosan teknologi informasi. Para siswa masih merasa terkendala menggunakan smartphone untuk mengerjakan soal ujian.
Siswa kerap lambat dalam menjawab soal karena tampilan aplikasi yang terlalu kecil di smartphone. Tidak jarang siswa harus memperbesar tampilan aplikasi di smartphone-nya lebih dulu untuk melihat pilihan jawaban.
“Agak ribet dan menghambat siswa menjawab soal. Ada 444 siswa yang mengeluhkan itu saat tryout,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Sooko Nur Hidayat.
Kendala siswa ini diketahui dari kegiatan try out (uji coba) USBN dengam menggunakan smartphone. Sehingga kata Nur Hidayat, USBN yang dilaksanakan di sekolahnya telah diputuskan untuk tidak menggunakan smartphone, melainkan memakai PC ataupun Laptop.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto Mariyono membenarkan hal ini. Meskipun, secara materiil, penggunaan ponsel pintar itu terasa lebih ringan dan fleksibel.
”Ada sebagian sekolah yang tidak mau pakai smartphone karena agak ribet. Layarnya terlalu kecil,” ujar Mariyono. Menurutnya, sekolah yang enggan menggunakan smartphone akan memprioritaskan penggunaan komputer dan laptop untuk pelaksanaan USBN.
”Layarnya smartphone itu kan kecil. Jadi, banyak siswa yang merasa sangat kesulitan, harus di-zoom dan itu dirasa ribet,” tuturnya. (mam/im)