Para siswa SMAN sedang konsentrasi penuh menyelesaikan soal ujian melalui smartphone. (ilustrasi).


IM.com – Dinas Pendidikan Jawa Timur memastikan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Berbasis Komputer dan Smartphone (BKS) utnuk SMA/SMK akan diterapkan pada 4 Maret mendatang. Materi ujian nanti langsung bisa diakses menggunakan komputer atau smartphone milik siswa.

Nantinya, siswa bisa memilih menyelesaikan materi ujiannya dengan menggunakan smartphonenya sendiri atau komputer yang disediakan pihak sekolah. Dispendik Jatim telah mengalokasikan anggaran Rp 20 miliar untuk pengadaan sarana komputer yang dibutuhkan seluruh SMA/SMK di Jatim.

“Jadi tidak ada lagi pinjam meminjam. Apalagi, kan, untuk tahun ini kita sudah USBN-BKS sudah bisa pakai smartphone (ponsel pintar). Siswa bisa memilih,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rahman ditemui di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, kemarin.

Saiful mengatakan, apabila menggunakan ponsel, para siswa tinggal menginstal aplikasi USBN-BKS di ponsel masing-masing. Dengan begitu, semua aplikasi ponsel selain aplikasi USBN akan terkunci otomatis.

“Siswa juga tidak bisa mengakses aplikasi lain selain aplikasi USBN-BKS. Apalagi membuka mesin pencari google untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ujian,” tuturnya.

Adapun persiapan lain untuk pelaksanaan USBN-BKS SMA/SMK pun telah dibereskan. Kendala seperti lemahnya sinyal internet di daerah tertentu juga sudah diminimalisir.

“Setiap sekolah sekarang sudah ada Wi-Fi. Setiap sekolah wajib mengadakan Wi-Fi dengan kapasitas sinyal terbaik supaya tidak terganggu,” katanya.

Pihaknya mengingatkan siswa yang hendak mengikuti USBN-BKS agar mempersiapkan masing-masing gawainya supaya tidak kehabisan baterai di tengah pengerjaan soal-soal USBN.

“Jadi datang itu baterainya harus full. Jangan sampai tengah-tengah mengerjakan mati karena low bat,” selorohnya.

Penerapan USBN-BKS merupakan inovasi yang dilakukan Pemprov Jatim, yang pertama kali dilakukan di Indonesia, dan baru diterapkan pada USBN tahun ini.

Selain itu, Dinas Pendidikan Jatim juga menerapkan sistem penilaian ujian terintegrasi. Database hasil ujian akan langsung masuk ke Kepala Dinas.

Inovasi ini dilakukan karena USBN yang menjadi penentu kelulusan setiap siswa dari masing-masing sekolah. Dengan sistem ini, sekolah sudah tidak bisa macam-macam.

“Dengan begini, nanti ketahuan mana sekolah yang siswanya banyak tidak lulus atau nilainya di bawah standar. Pasti nanti kami akan evaluasi kepala sekolahnya,” demikian Kepala Dispendik Jatim. (sun/im)

223

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini