IM.com – Perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual ‘remas payudara’ di jalanan di Mojokerto ternyata tak hanya satu orang. Ada dua perempuan lain yang belakangan mau mengungkapkan pengalaman buruk yang menimpa mereka ketika di jalan.
Para korban merupakan perempuan yang masih berusia muda, 19 sampai 21 tahun.
Perempuan asal Kecamatan Gondang, mengaku pernah menjadi korban ‘remas payudara. Pelecehan seksual itu dialami ketika dirinya mengendarai sepeda motor di Jalan Raya Desa Pohjejer, Gondang pada 25 November 2018 sekitar pukul 15.00 WIB.
Bahkan bukan hanya pelecehan seksual, tetapi juga penjambretan barang berhaga miliknya. Ketika itu, korban sedang menuju tempat kerjanya dibuntuti seorang pria berambut panjang mengendarai motor Suzuki Satria F warna biru.
Begitu sampai di jembatan Pohjejer, pria itu
mendekati korban untuk menjambret kalung emas miliknya. Sebelum kabur, pelaku
sempat meremas payudaranya.
“Saya syok dan berteriak minta tolong sambal
menangis, pelaku langsung kabur,” ungkap gadis berusia 20 tahun ini.
Korban lain yang kemudian mengungkap pelecehan seksual serupa yang dialaminya adalah gadis asal Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto. Gadis berusia 19 tahun itu tak lain adalah teman dari korban sebelumnya asal Kecamatan Gondang.
Temannya inilah yang menceritakan pengalaman buruk korban asal Dlanggu itu kepada wartawan lantaran dia sendiri merasa malu dan takut. Peristiwa pelecehan seksual itu terjadi di Jalan Desa Ketengan, Kecamatan Dlanggu, Minggu (17/3) sekitar pukul 06.00 WIB, ketika korban dalam perjalann pulang dari tempat kerjanya.
“Temanku itu juga sama, dibuntuti oleh pelaku, lalu diremas payudaranya,” ungkapnya.
Pengakuan gadis asal Gondang dan Dlanggu itu menyusul cerita korban lain asal Kecamatan Trowulan. Perempuan berusia 21 tahun itulah yang pertama kali mengungkap aksi pelecehan seksual ‘remas payudara’ di jalanan.
Perempuan berinisial L itu mengaku pengalaman buruk yang menimpanya terjadi di Bypass Mojokerto, Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu, dirinya dalam perjalanan hendak takziah ke rumah temannya di Kecamatan Gedeg.
Korban mengaku dipepet oleh pelaku yang mengendarai motor Honda Supra X ketika berada di lokasi kejadian. “Pelaku langsung memegang payudara saya sebelah kanan, lalu kabur,” kata korban yang berprofesi sebagai guru ini.
Selain syok, ia juga tak habis pikir dengan ulah pelaku yang nekat menjalankan aksi cabulnya di tempat umum seperti jalan raya yang sedang ramai. Bahkan korban berusia 21 tahun itu juga mengenakan jilbab.
“Setelah itu, pelaku kabur masuk gang di
wilayah Daleman (Kecamatan Sooko),” ungkapnya. Dirinya mengaku sempat
mengumpat dan melihat dengan seksama ciri-ciri pelaku.
Korban menuturkan, pelaku berkulit gelap
memakai sarung dan peci. Ia pun mengingat nomor polisi motor yang digunakan
pelaku, S 2011 Q. (Baca: Pelaku Teror Payudara Jamah Perempuan Mojokerto).
Pihak kepolisian sejauh ini masih menyelidiki
kasus pelecehan seksual yang sedang marak di jalanan ini. Satreskrim Polres
Mojokerto juga meminta agar para korban segera melapor.
“Sementara ini kami lakukan penyelidikan sambil patroli ke daerah-daerah rawan kejahatan. Kami menunggu laporan korban,” tandas Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery. (tik/im)