IM.com – Satreskrim Polres Mojokerto berhasil meringkus tiga pria diduga pelaku pembunuhan korban yang ditemukan dalam kondisi sudah menjadi tengkorak di areal perkebunan Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro, Minggu (2/6/2019). Ketiga pria ditangkap berdasar sejumlah petunjuk yang dikantongi polisi berupa mobil Toyota Avanza warna hitam yang disewa SW, salah seorang terduga pelaku.
Mobil itu digunakan WY untuk menjemput korban, SR, sebelum yang bersangkutan dilaporkan hilang 1 Mei 2019. Hal ini diperkuat kesaksian tetangga SR.
“Menurut tetangga SR, mobil yang itu juga dilihat warga di dekat TKP penemuan tengkorak karena mobil tersebut terperosok di jalan berlumpur sekitar satu bulan sebelum tengkorak ditemukan,” tutur Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Muhammad Solikhin Fery, Kamis (13/6/2019).
Selain mobil, polisi juga menemukan petunjuk lain berupa alroji milik SR yang diamankan dari tangan WY. Untuk diketahui, WY merupakan menantu tiri SR.
Ada juga dua terduga pelaku lain yang ditangkap adalah ML dan LM. Ketiganya merupakan warga Kecamatan Trawas, Mojokerto.
Dari tiga pria yang
diamankan, lanjut Fery, hanya LM yang tidak ditahan. Jika benar tengkorak
terbakar adalah SR, maka peran LM sebatas membantu menyembunyikan jasad korban.
“Sesuai Pasal 181 KUHP ancaman hukumannya 9
bulan penjara. Maka dia tidak kami tahan,” ungkapnya.
Identitas Korban Tunggu Tes DNA
Namun polisi belum bisa menyimpulkan apakah WY dan dua teman akrabnya itu memang pelaku pembunuhan SR. Untuk memastikannya, polisi masih harus melakukan tes DNA korban dengan sampel darah CH (37), anak kandung SR.
“Untuk membuktikan korban memang SR. Kalau benar, maka ketiga pria itu sebagai pelakunya sesuai petunjuk kuat yang mengarah ke mereka,” tandas Fery. Saat ini, polisi masih menunggu hasil tes DNA yang menentukan tengkorak tersebut memang jasad SR atau bukan.
Polisi menduga jika tengkorak yang dibakar di Desa Kesemen, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto adalah seorang perempuan asal Kebupaten Sidoarjo. Sebab, ditemukan kawat pengait bra atau BH di lokasi yang sama. Namun untuk memastikan, hingga detik ini polisi masih menunggu hasil tes DNA.
“Tes DNA-nya agak susah karena memang kondisi sisanya (tengkorak dan tulang) banyak yang rusak. Bukan tidak bisa, tapi butuh waktu untuk memastikan identik atau tidak,” ungkap Fery. (im)