IM.com – Angka kecelakaan pada rus mudik dan balik Lebaran 2019 menurun drastis dibanding tahun lalu. Minimnya kejadian kecelakaan ini tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat memprioritaskan keselamatan dalam berkendara ditambah upaya keras pihak kepolisian mengurai kemacetan selama operasi ketupat Lebaran 2019.
Data Kementerian Perhubungan menyebutkan, angka kecelakaan selama masa angkutan Lebaran 2019 sebanyak 563 kejadian. Jumlah ini turun 75 persen dibanding periode H-7 hingga H+7 Lebaran 2018 yang mencapai 2.234 kejadian.
“Kalau yang kita lihat dari apa yang terjadi secara kualitatif, satu hal penting mendasar bagi Kemenhub adalah keselamatan. Alhamdulillah ada penurunan signifkan berkaitan dengan kecelakaan turun lebih dari 70 persen,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan dalam pemaparan penutupan Posko Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2019 Kementerian Perhubungan, Jumat (14/6/2019).
Adapun jumlah korban meninggal dunia turun 74 persen dari 528 jiwa pada Lebaran 2018 menjadi 137 jiwa pada tahun ini. Untuk korban luka berat turun 78 persen dari 493 orang menjadi 106 orang dan korban luka ringan turun 77 persen dari 2.947 persen menjadi 684 persen.
“Kerugian materi juga mengalami penurunan sebesar 72 persen dari Rp 6,2 miliar pada Lebaran 2018 menjadi Rp 1,7 miliar pada Lebaran 2019,” tutur Menhub Budi Karya Sumadi.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan ada penurunan jumlah pemudik dengan sepeda motor sebesar 2,75 persen turun berkontribusi pada penurunan angka kecelakaan.
“Kondisi ini berdampak positif pada menurunnya angka kecelakaan,” ujarnya.
Penurunan angka kecelakaan signifikan juga tercatat di wilayah Mojokerto. Data Satlantas Polres Mojokerto, selama 12 hari pelaksanaan operasi Ketupat Semeru 2019, hanya ada tiga kejadian kecelakaan.
“Tidak ada korban jiwa. Tingkat kecelakaan turun 76 persen dibanding tahun lalu ada 13 kali kejadian, jumlah korban MD (meninggal dunia) tiga orang,” kata Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Boby Zulfikar , Jumat (14/6/2019).
Boby mengakui, turunnya angka kecelakaan karena kesadaran masyarakat mengutamakan keselamatan dalam berkendara semakin meningkat. Selain itu kepolisian di masing-masing daerah membentuk sebuah tim khusus untuk mengurai titik kemacetan di sepanjang jalur mudik.
“Ada Tim Urai yang bertugas khusus mendeteksi dan mengatasi kemacetan,” tuturnya.
Adapun kendaraan yang terlibat kecelakaan masih didominasi oleh motor. Pada operasi ketupat semeru 2019 tercatat lima motor dan satu mobil penumpang terlibat kecelakaan.
“Tahun kemarin kecelakaan melibatkan motor terhitung terdapat 18 unit,” ujar Boby. (im)