IM.com – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto Barozi menyangkal kabar adanya ratusan jemaah haji fiktif yang sudah dijadwalkan berangkat tahun 2019. Barozi menegaskan, ada 343 jemaah yang memang terancam gagal berangkat tahun ini karena hingga kini belum melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Pihak Kemenag Kabupaten Mojokerto sesungguhnya telah melakukan verifikasi untuk memastikan kabar sekitar 200-an jemaah haji yang diduga fiktif. Dari verifikasi itu, diketahui ratusan jemaah yang dikabarkan fiktif, rupanya berpindah tempat tinggal.
“Jadi tidak ada jemaah haji fiktif. Data calon jemaah haji yang masuk ke kami semuanya nyata, dokumennya sah, orangnya juga ada,” ungkapnya, Rabu (3/7/2019).
Hanya, Barozi mengakui ada penyusutan jumlah calon jemaah haji (CJH) yang berangkat tahun ini dari kuota yang ditetapkan karena 343 orang belum melunasi BPIH. Dari kuota 2.138 jemaah haji untuk Kabupaten Mojokerto tahun ini, hanya 1.818 CJH yang berangkat.
“Yang tidak melunasi setelah kami surati. Ada 50-an orang meninggal dunia, ada yang tunda berangkat, alamatnya pindah. Ada juga sebanyak 174 orang sudah pindah domisili, suratnya sudah sampai ke alamat sebelumnya,” tandas Barozi. Pihaknya belum memasukkan jemaah haji cadangan yang bisa menggantikan 342 orang yang batal berangkat tahun 2019 tersebut.
Menurut Barozi, sebanyak 1.818 jemaah haji Kabupaten Mojokerto yang akan berangkat tahun ini sudah mendaftar sejak Desember 2010 sampai Maret 2011. Para CJH itu dibagi dalam 6 Kloter.
Kloter 61 dan 62 akan diberangkatkan tanah suci 26 Juli 2019. Disusul kloter 63 dan 64 tanggal 27 Juli 2019. Sedangkan kloter 67 dan 84 diberangkatkan 28 Juli dan 4 Agustus 2019. (im)