IM.com – Anggaran Rp 1,8 triliun untuk pendidikan gratis berkualitas (tistas) di Jawa Timur akan cair pada Agustus 2019. Pencairan itu menunggu tuntasnya 3.000 Rencana kerja anggaran sekolah (RKAS) tahun ajaran 2019/2020 yang kini masih diproses Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
Dana untuk Biaya Penunjang Operasional Penyelenggara Pendidikan (BPOPP) itu akan dicairkan dalam dua tahap. Pencairan pada Agustus sebesar Rp 904 miliar merupakan tahap yang pertama.
Tahap pertama yang dicairkan pada awal Agustus mendatang sebesar Rp 904 miliar. Besaran satuan biaya program BPOPP per siswa per bulan baik SMA/SMK negeri jumlahnya kurang lebih sama.
“Anggaran tersebut akan meng-cover biaya SPP siswa SMA/SMK negeri akan digratiskan. Sedangkan swasta akan mendapatkan subsidi,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Jatim Hudiyono.
Hudiyono berharap, tistas bisa meningkatkan kualitas atau mutu sekolah. Sebab, masih ada 60 persen sekolah di Jatim yang harus ditingkatkan mutunya.
“Karena itu, tistas harus dilaksanakan dengan manajemen berbasis sekolah,” tuturnya.
Selain itu, program sekolah gratis ini bisa mendorong angka transisi siswa untuk melanjutkan pendidikan dari SMP ke SMA sederajat. Pasalnya, angka partisipasi kasar (APK) saat ini masih 84,12 persen.
”Biaya sudah digratiskan, tidak ada alasan lagi bagi siswa untuk tidak sekolah,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya mengajak seluruh kepala sekolah terutama swasta untuk merangkul siswa yang tidak mampu. Setidaknya ada satu siswa yang masuk kategori dari keluarga tidak mampu di setiap rombel bisa digratiskan.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjono mengingatkan tentang pentingnya administrasi dalam pelaksanaan BPOPP. Jangan sampai kepala sekolah terjerat masalah hukum atas pelaporan dan penggunaan dananya.
”Memang perlu berhati-hati dan laporan harus bisa dipertanggungjawabkan. Guru dan komite sekolah harus dilibatkan dalam pengelolaan dana BPOPP,” tegasnya. (im)