IM.com – Dana desa membangkitkan perekonomian masyarakat desa di Kabupaten Mojokerto yang inovatif. Hal itu ditandai dengan semakin beragamnya karya inovatif masyarakat di sejumlah bidang.
Inovasi itu setidaknya bisa dilihat dari hasil karya masyarakat di 5 kecamatan yakni Bangsal, Mojoanyar, Puri, Sooko, dan Trowulan. Semua inovasi masyarakat desa di lima kecamatan itu dipaparkan dalam acara Bursa Inovasi Desa (BID) Program Inovasi Desa (PID) Kabupaten Mojokerto tahun 2019 cluster 2 di Gedung Korpri Raya Jabon, Selasa (1/10/2019) pagi.
Sejumlah desa di Kecamatan Bangsal telah mengembangkan inovasi di bidang kesehatan dan pertanian.
“Membuat inovasi Posyandu Jiwa di Desa Mojotamping. Ada juga budidaya labu di Desa Pacing,” jelas Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto Ardi Sepdianto.
Tak mau ketinggalan, Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar pun membuat mengkreasi ban bekas menjadi barang yang bermanfaat. Kemudian Desa Panggih Kecamatan Trowulan memanfaatkan dana desa untuk pembangunan bidang insfrastruktur.
“Dana dan Bantuan Keuangan Desa Rp 5 miliar antara lain digunakan untuk membangun petilasan Hayam Wuruk,” kata Ardi.
Adapun Desa Blimbingsari Kecamatan Sooko memanfaatkan dana desa untuk mengembangkan potensi dan bakat anak-anak di bidang olahraga. Antara lain dengan mendirikan sekolah sepak bola.
“Maksud dan tujuan acara ini adalah menjembatani pemerintah desa dalam hal pemberdayaan masyarakat, serta pemanfaatan DD secara efisien,” terang Ardi.
Wakil Bupati Pungkasiadi dalam sambutannya menyatakan dukungan secara penuh terhadap BID. Menurutnya program ini akan mampu mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan DD. Serta memberikan banyak referensi, dan inovasi-inovasi pembangunan desa. Dirinya juga berharap agar program ini mampu memantik kreatifitas desa dalam mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki.
“BID membuat pemerintah desa punya referensi dalam merencanakan, dan menjalankan pembangunan desa. Serta menggunakan DD lebih optimal dan bermanfaat,” demikian Wakil Bupati Pungkasiadi. (*/im)