Ilustrasi foto. Petugas pemadam kebakaran Kabupaten Mojokerto ketika berupaya memadamkan api.

IM.com – Kebakaran terus melanda di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto. Hari ini, Jumat (25/10/2019), kebakaran terjadi di tiga lokasi yang menghanguskan rumah warga serta lahan hutan.

Kebakaran pertama terjadi di Dusun Urung-urung, Desa Bening, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto sekira pukul 09.00 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, maupun luka dalam peristiwa ini, namun dua rumah warga milik Sholikin (48), Katirah (58) dan milik Sawi (80) ludes terbakar.

“Satu rumah lagi milik Priadi (48) sekitar separuh yang terbakar,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini kepada wartawan, Jumat (25/10/2019).

Zaini mengatakan, berdasar keterangan warga, kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik pada bagaian atap rumah milik Katirah. Angin kencang membuat  api cepat membesar dan merembet ke rumah warga lain yang lokasinya berdempetan.

“Dua rumah lain milik Sholikin (48) dan milik Sawi (80) ikut terbakar. Bagian bangunan atap dan perabotan rumah,” ujar Zaini.

Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB BPBD Kabupaten Mojokerto menerjukan setelah dua unit mobil PMK. BPBD memperkirakan luas yang terbakar dari ketiga rumah tersebut sekitar 20 x 25 m².

“Kerugiannya masih dihitung,” imbuhnya.

Kebakaran kedua terjadi di Dusun Kembangsri, Desa Kembangsri, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto sekira pukul 10.00 WIB. Api melahap lahan semak belukar akibat pembakaran sampah.

“Penyebab kebakaran meluas masih sama, karena faktor angin kencang,” tandas Zaini.

Api baru padam setelah dua unit mobil PMK diterjunkan. Adapun luas lahan yang terbakar diperkirakan mencapai 2000 m².

Kemudian kebakaran terakhir melahap lahan dan hutan (karhutla) di Blok Bukit Semar di Desa Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto pada pukul 13.00 WIB. Kawasan tersebut masuk Taman Hutan Raya (Tahura) R Soerjo.

“Lokasinya terjal dan sulit, tapi tim TRC (Tim Reaksi Cepat BPBD) berhasil merapat ke lokasi,” ungkap Zaini.

Setelah melakukan pengkajian dan berkoordinasi dengan Tim Tahura R Soerjo, diputuskan pemadaman api dengan upaya water bombing. Cara ini dilakukan karena medan yang sulit untuk menjangkau lokasi kebakaran.

“Juga untuk mencegah api agar tidak menyebar luas,” tuturnya. (im)

168

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini