Desainer Dwico dan Irma Lumiga dengan busana Batik Sisik Gringsing Khas Mojokerto yang akan dipamerkan dalam Mojo Batik Festival pada 23-24 November pada acara Mojo Specta 21-25 November 2019.

IM.com – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari tak pernah berhenti membuat gebrakan dalam bidang seni dan budaya. Selama dua hari, 23-24 November2019, pemkot mempopulerkan kerajinan batik khas Mojokerto dalam acara Mojo Batik Festival (MBF) 2019.

Festival batik khas Mojokerto itu akan ada dalam rangkaian acara Mojo Specta yang digelar dari 21–25 November 2019. Kegiatan Mojo Batik Festival ini tercetus dari keinginan Walikota Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita.

Pagelaran Mojo Batik Festival juga bukan ajang sembarangan. Festval busana batik ini kian memiliki daya tarik karena akan memamerkan karya-karya batik terbaik dari desainer kondang.

Yakni Diana Couture atau Diana Putri. Desainer cantik kelahiran Mojokerto tercatat sebagai desainer terbaik dalam ajang Couture Fashion Week di New York tahun 2016 silam. Busana rancangannya kini mulai masuk di pasar Hollywood.

Selain Diana Couture, ada juga desainer ternama lain asal Banyuwangi Irma Lumiga serta perancang busana nasional asal Denpasar Bali, Dwi Iskandar alias Dwico.

“Para desainer kondang itu akan mengangkat batik khas Kota Mojokerto dengan corak Sisik Gringsing Tribuana Tunggadewi. Nanti para model lokal dan profesional asal Kota Mojokerto yang akan memperagakan busana karya para desainer itu,” kata Ning Ita.

Para desainer tersebut juga melibatkan UMKM setempat dalam proses pengerjaan serta talent untuk fashion show.

Desainer Dwico mengaku sangat antusias dengan acara Mojo Batik Festival dalam kegiatan Mojo Specta ini. Ia juga tertarik dengan tema yang diangkat dalam Mojo Batik Festival 2019 yakni Sisik Gringsing Tribuana Tungadewi.

Menurutnya, tema ini menyiratkan filosofi dari keseimbangan, kemakmuran dan kesuburan serta keindahan pada masa kerajaan Majapahit di bawah kepemimpinan Tribuana Tunggadewi.

“Kami sangat senang dipercaya untuk menggelar event tersebut,” kata Dwico.

Karena itu, Dwico merasa bangga bisa memamerkan motif Sisik Gringsing Style dengan konsep multi fungsi. Dengan konsep itu, busana batik Sisik Gringsing bisa digunakan di berbagai kegiatan.

“Saya didampingi oleh 3 UMKM dari Mojokerto, Pengrajin Batik yang menyediakan bahan–bahannya dan mereka adalah Sofia, Bado dan Dar,” jelas Dwico.

Sementara itu, Irma Lumga menambahkan, seorang desainer tidak saja bertugas menciptakan sesuatu yang trend melainkan bagaimana cara menjaga dan melestarikan. “Jangan hanya melihat pundi–pundi saja. Tapi wajib ikut melestarikan,”tutupnya.

Mojo Batik Festival boleh dibilang terobosan cemerlang Ning Ita mempopulerkan batik Mojokerto motif Sisik Gringsing TribuanaTungadewi.

Sebagai rangkaian acara juga digelar lomba desain batik. termasuk parade membentangkan kain batik sepanjang 1000 meter yang dibawa 890 ibu ibu berpakaian batik dengan 96 motif batik asli Mojokerto.

Acara ini menjadi semakin layak dinanti karena dimeriahkan artis nasinal Janeta Janet. (im)

1,109

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini