IM.com – Gerbong seleksi masuk ke kampus negeri, sudah ditabuh di SMAN 2 Mojokerto. Hal ini dilakukan untuk membekali peserta didik agar memiliki bahan memilih kampus. Khususnya bagi peserta didik yang kini duduk di kelas XII. Kuliah tamu ini digelar Rabu (20/11-2019) di aula SMAN 2 Mojokerto.
Untuk kali pertama, SMAN 2 Mojokerto menghadirkan Prof. Win Darmanto, M.Si., Med. Sci., Ph.D. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Acara yang dihadiri seluruh peserta didik kelas XII dan puluhan walimurid ini dimoderatori Dr. Satrio Wiweko, M.T., aktivis dan pegiat lingkungan hidup Sahabat Lingkungan.
Tema yang diangkat pun amat signifikan dengan kebutuhan peserta didik kelas XII. Mempersiapkan Generasi Milenial di Perguruan Tinggi “SDM Unggul Indonesia Maju” menjadi tema kegiatannya. Sedangkan dalam proses kajiannya, terfokus pada strategi menembus perguruan tinggi favorit.
Dalam paparan Prof. Win, sapaan karib Dekan FST Unair, untuk menembus PTN favorit tidak dapat dilakukan secara serta merta. Peserta didik harus mempersiapkan diri dengan dibantu sekolah dalam memilih dan memilah PTN yang diinginkan. Sehingga ada keselarasan antara mimpi peserta didik dengan program yang dicanangkan sekolah.
“Hal utama yang harus dilakukan peserta didik adalah mencari info keunggulan PTN dan jurusan atau prodi yang diinginkan. Lakukan itu sekarang dan komunikasikan dengan orangtua.
Selanjutnya adalah menetapkan keinginan pikiran dan hati. Tentunya masing-masing peserta didik memiliki potensi berbeda. Nah, jangan lupa selalu ikhtiar agar Tuhan YME mengabulkan mimpi itu,” ungkap Prof Win yang asli kelahiran Tulungagung itu.
Lebih jauh dikatakan Prof Win, peserta didik harus mengasah karakter dirinya saat di sekolah. Karakter diri itu akan sangat berguna saat mengenyam studi di kampus.
Bahkan torehan prestasi yang dimiliki siswa, dipastikan menjadi modal bagi siswa untuk bisa meraih mimpi untuk masuk PTN yang unggul dan ternama. “Karakter diri siswa, utamanya kualitas mental dan prestasinya adalah modal besar agar bisa lolos di PTN yang diimpikan,” ucapnya menyemangati.
Mas Koko, sapaan akrab Dr. Satrio Wiweko, M.T menurutnya, peserta didik, orangtua, dan sekolah harus bisa bekerjasama semaksimal mungkin. Khususnya untuk mengantar peserta didik lolos di PTN favorit yang diinginkannya.
“Acara ini adalah refleksi atas tingginya minat kuliah peserta didik. Apalagi di tahun 2019 lalu, sedikitnya 148 alumni kita diterima di beberapa perguruan tinggi negeri ternama. Hanya satu kampus yang gagal, yaitu IPB,” ungkap Suyono, S.Pd., M.M.Pd., Kepala SMAN 2 Mojokerto.
Masih menurut Suyono, pemberian motivasi sekaligus tips dan trik menembus PTN ini sengaja diberikan sejak awal. Tujuannya, peserta didik bersama orangtua bisa lebih matang dalam mempersiapkan pilihan di PTN. Tentunya dengan segala konsekuensinya. Sedangkan sekolah hanya berdaya upaya membantu memberikan bekal dan wawasan seputar seleksi masuk PTN.
“Prestasi anak-anak bakal menjadi modal untuk sukses mewujudkan impiannya masuk PTN favorit. Jadi, kuliah tamu ini menjadi salah satu alternatif dari bentuk kerjasama SMAN 2 Mojokerto dengan PTN yang tersebar di Indonesia,” ujar Plt. Kepala SMAN 3 Mojokerto. (use/uyo)