IM.com – Stok beras di Bulog Sub Divre Bulog Surabaya Selatan (Mojokerto-Jombang) cukup melimpah. Sebanyak 70 ribu ton beras dipastikan dapat mencukupi kebutuhan pasar selama natal dan tahun baru 2019.
Stok sebanyak itu merupakan beras impor 52 ribu ton dan beras serapan dari petani sebesar Rp 18 ribu ton. Tahun ini, Bulog berhasil menyerap beras petani sebanyak 20,8 ribu ton dari target serapan sebesar 32 ribu ton.
Serapan itu dilakukan pada bulan Mei-Juli 2019. Bulog memperkirakan stok beras sebanyak 70 ribu ton itu bahkan bisa mencukupi kebutuhan beras di Kota/Kabupaten Mojokerto dan Jombang sampai triwulan III tahun 2020.
“Harganya juga stabil di kisaran harga Rp 9.450 ribu per kilogram,” kata Kepala Kantor Cabang Bulog Surabaya Selatan, Eko Hendrawanto, Rabu (11/12/2019).
Menurut Eko, harga tersebut untuk beras medium sesuai distribusi dan Stabilisasi Harga (KPSH). Sedangkan harga beras kualitas premium jenis Bramu Pacet berharga Rp 11.500 dan beras premium jenis ER 64 Rp 11.000 per kilogram.
“Untuk beras premium mencapai 5 hingga 10 ton setiap bulannya,” jelasnya.
Eko menerangkan, pihaknya memerlukan gudang berkapasitas 80 ton itu dalam kondisi kualitas bagus untuk menyimpah 52 ton beras impor. Misalnya, perawatan dilakukan setiap satu bulan hingga tiga bulan untuk mendapatkan kualitas beras impor tersebut.
Hal ini lantaran daya tahan beras impor berbeda dengan beras lokal. Dengan demikian perlu penanganan khusus pada beras impor agar tidak rusak.
“Selama dalam masa simpan pasti akan mengalami perubahan mutu namun stok beras,” tuturnya. (im)