IM.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan anggaran Rp 1,1 triliun untuk pembangunan tanggul dan normalisasi Kali Lamong. Dua proyek tersebut diyakini bisa menanggulangi luapan air sungai yang kerap membanjiri Kecamatan Dawarblandong pada musim hujan setiap tahun.
Khofifah mengatakan, dengan anggaran sebesar itu diharapkan pengerjaan proyek normalisasi dan pembangunan tanggul Kali Lamong tidak terhambat lagi. (Baca: Demikian disampaikan Khofifah ketika meninjau Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Mojokerto yang dilanda banjir pada Selasa dini hari (7/1/2020).
“Kita sudah anggarkan Rp 1,1 triliun, itu sudah kita rencanakan semua di provinsi (pembangunan tanggul Kali Lamong). Selanjutnya akan segera dilaksanakan,” kata Gubernur Khofifah, Rabu sore (8/1/2020). (Baca: Khofifah Kunjungi Lokasi Banjir di Mojokerto, Warga Keluhkan Normalisasi Kali Lamong Lambat).
Dalam kesempatan itu, Khofifah didampingi Plt Bupati Mojokerto Pungkasiadi, menyerahkan sejumlah bantuan berupa 50 paket sembako dan pakaian kepada para korban terdampak banjir di Desa Banyulegi Kecamatan Dawarblandong. Selain Banyulegi, banjir di Dawarblandong juga melanda Desa Pulorejo yang terdiri dari beberapa dusun.
Ada 74 orang warga terdampak banjir di Dusun Balong, Dusun Ngarus, dan Dusun Klanting, Desa Pulorejo.
Plt Bupati Pungkasiadi, pada laporan sambutan mengatakan bahwa tanggul sementara yang akan dibangun sepanjang kurang lebih sepanjang 400 meter. Ia berharap sebelum tanggul dari provinsi dibangun, tanggul sementara bisa menjadi alternatif penanganan banjir.
“Siklus banjir-surut di dusun ini bisa sampai 30 kali, terutama saat hujan. Banjirnya terjadi karena luapan sungai Bengawan Solo menuju Kali Lamong. Pemkab Mojokerto coba menanggulangi dengan membangun tanggul sementara 400 meter. Nanti akan kami laporkan terus ke provinsi (perkembangannya),” terang Plt Bupati Pungkasiadi didampingi jajaran Forkopimda. (im)