Via Vallen yang ikut penasaran, mengunjungi Ranu Manduro di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Mojokerto dan merekam aktivitasnya yang diposting di akun instagramnya.

IM.com – Popularitas Ranu Manduro, wisata panorama alam lokal di Desa Manduro Manggung Gajah, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto meroket (viral) melalui media sosial, sepekan terakhir. Netizen sangat menyayangkan jika padang savana di lahan bekas tambang galian C itu harus ditutup.

Banyak pihak bahkan menginginkan pemerintah turun tangan mengamankan tempat yang menyuguhkan panorama alam menakjubkan di bawah kaki Gunung Penanggungan itu.

Tak terkecuali penyanyi yang sedang naik daun, Via Vallen. Pedangdut asal Sidoarjo itu takjub dengan keindahan panorama yang disuguhkan Ranu Manduro.

Via memang mengunjungi tempat yang membuatnya sangat penasaran setelah menjadi viral dengan hastag “Pilling Gud” dalam sepekan terakhir. Dalam kunjungan itu, Via bersama beberapa temannya dan membuat vlog yang di atas sepeda motor mengeliling Ranu Manduro.

Iki tah sing jarene feeling good iku reeekk Tapiii ancen wapikkk,” tulis Via Vallen dalam caption video yang diunggah di official akun instagramnya @officialvyanisty.

https://www.instagram.com/p/B9IqXsUBJ7B/?utm_source=ig_web_copy_link

Seperti kebanyakan netizen dan orang-orang yang pernah mengunjungi Ranu Manduro, Via pun tak rela jika tempat ini dibiarkan begitu saja tanpa perhatian dari pihak berwenang. Ia yakin, tempat ini menyimpan potensi wisata alam yang luar biasa dan bisa menarik wisatawan dari berbagai daerah bahkan mancanegara.

Semoga tempat ini segera mendapatkan perhatian dr pemerintahan setempat untuk di kembangkan, melihat potensi alamnya yang sudah sangat luar biasa,” lanjut Via Vallen.

Bahkan Via Vallen sampai sudah membayangkan berbagai kursikursi taman untuk para pengunjung menikmati keindahan Ranu Manduro.

Aku ngebayangin ada buble2 raksasa yg di dalemnya ada kursi lucunya. Jd bisa sambil nongkrong2 cantikk biar lebih feeling good. Bukan merubahnya dengan bangunan2 yg merusak pemandangan, tapi memberi sedikit sentuhan agar terlihat semakin indah,” ujar Via Vallen.

Sayangnya, harapan Via dan penkmat panorama alam nampaknya sulit terwujud. Pemerintah Kabupaten Mojokerto seolah tak bisa berbuat apa-apa dengan Ranu Manduro mengingat  tempat itu adalah lahan milik perusahaan tambang PT Wira Bumi.

Meskipun, Pemkab menyadari viralnya Ranu Manduro mendatangkan banyak pengunjung dan membawa dampak positif pada perekeonomian warga setempat. Banyak warga sekitar yang membuka lapak dadakan untuk berjualan di tempat itu setelah banyak pengunjung yang datang untuk menikmati hamparan savana diwarnai penampakan bebatuan besar di sejumlah spot.

Perangkat Desa Manduro Manggung Gajah yang berkeinginan mengelola tempat itu pun hanya bisa gigit jari. Ini setelah upaya bernegosiasi dengan PT Wira Bumi menemui jalan buntu.

“Ditutup. Kami tidak mendapat izin dari PT Wira Bumi,” Kepala Desa Manduro Manggung Gajah Eka Dwi Firmansyah.

Kendati sudah dipasang plakat larangan di Ranu Manduro, menurut Eka, nyatanya masih banyak saja yang berkunjung ke tempat itu. Selama ini, warga yang menjaga Ranu Manduro hanya menarik ongkos parkir kepada Wisatawan sebesar Rp 5.000 untuk sepeda motor dan Rp 10.000 untuk mobil. (im)

600

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini