IM.com – Kementerian Pertanian menjadikan Kabupaten Mojokerto sebagai salah satu daerah percontohan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT). Program tersebut dijalankan untuk menyambut musim tanam II tahun 2020 ini.
Melalui program RJIT, Kementan telah membenahi jaringan irigasi di Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. RJIT di desa tersebut dikerjakan untuk lahan persawahan seluas 72 hektar.
”Program RJIT untuk mendukung petani. Kita perbaiki saluran irigasi, diperlebar atau perpanjang sesuai dengan kebutuhan petani. Agar areal sawah yang dialiri bisa semakin banyak,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Senin (8/6/2020).
Syahrul menegaskan, program RJIT juga bertujuan menghadapi ancaman kekeringan dan pandemi Covid-19 agar tidak mengganggu musim panen. Menurutnya, dua ancaman itu yang menjadi tantangan besar di sektor pertanian dalam waktu yang berdekatan.
“Kita harus mengantisipasi kondisi yang akan terjadi nanti, yaitu ancaman kekeringan sesuai dengan prediksi FAO. Kita diprediksi akan memasuki musim kemarau panjang,” tegasnya.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian Sarwo Edhy mempertegas pernyataan Mentan. Sarwo menyatakan, pembenahan saluran irigasi merupakan langkah paling penting dalam menghadapi musim tanam II dan mengantisipasi musim kemarau.
“Salah satu daerah yang mendapatkan bantuan RJIT adalah Desa Bendunganjati, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Program ini dibangun dengan memanfaatkan dana APBN 2020,” terang Sarwo Edhy.
Sarwo berharap bantuan program RJIT ini bisa membuat produktivitas pertanian di Mojokerto semakin meningkat, serta membantu memperkuat ketahanan pangan nasional. Bantuan RJIT di desa tersebut dikelola Kelompok Tani (Poktan) Mekar Sari Satu dengan Ketua Mukhamad Subekhan. (im)