IM.com – Inovasi Gerbang Layanan Informasi Terpadu dan Terintegrasi (Gayatri), menjadi kado istimewa Kota Mojokerto di hari jadi ke-102, karena masuk Top 99 Pelayanan Publik yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Jumat (19/6/2020).
Selama ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto getol memberikan kemudahan pelayanan berbasis online kepada masyarakat dibidang kesehatan dan sosial. Dimana, layanan aplikasi Gayatri tersebut merupakan hasil kegalauan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasati melihat kondisi kesehatan masyarakat yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat.
Untuk itu, melalui kader motivator yang berjumlah sedikitnya 1600 orang mulai memanfaatkan layanan aplikasi Gayatri guna mengentaskan permasalahan kesehatan dan sosial di masyarakat selama ini. Melalui aplikasi ini juga, warga dapat melaporkan langsung kepada dinas terkait apabila ada kejadian darurat yang memerlukan penanganan kesehatan ataupun lainnya.
“Alhamdulillah, inovasi online Gayatri masuk pada Top 99 Pelayanan Publik milik Kemenpan RB. Ini merupakan kado istimewa bagi kami dan juga masyarakat Kota Mojokerto, yang selama ini memanfaatkan Gayatri sebagai sarana pelayanan kesehatan sosial lainnya. Kami berharap, kedepan masyarakat terus mendukung berbagai inovasi maupun trobosan baru dari pemerintah daerah,” kata Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Ditengah pandemi Covid-19, berbagai layanan online menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat yang tidak ingin keluar rumah. Melalui layanan online Gayatri ini pula, permasalahan sosial terkait jaringan gas (jargas), program keluarga harapan (PKH) ataupun permasalahan sosial lainnya, dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat. “Oleh karena itu, untuk mendukung percepatan di era industri 4.0, kami akan terus memberikan yang terbaik bagi warga Kota Mojokerto,” tegasnya.
Kemudahan akses layanan ini, tidak lepas dengan porgram Kota Mojokerto sebagai Kota Pariwisata. Untuk itu, percepatan pembangunan dan pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan di bawah kepemimpinan Ning Ita dan Cak Rizal.
Aplikasi terpadu ini,tidak lain sebagai upaya konkrit dalam mengentaskan kemiskinan secara riil dan tepat sasaran di Kota Mojokerto. Karena, di era digital saat ini, pemenang dalam suatu kompetisi adalah organisasi yang memiliki data base, mampu menganalisa data kemudian mampu menyelesaikan masalah.(uyo)