IM.com – Pemilik rumah di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW 12, Perum Japan Raya, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, M Subkhan, menegaskan, dirinya tidak tahu menahu soal KTP Syamsul Hadi Anwar yang menggunakan alamat kediamannya. Pria yang akrab dipanggil Aan ini mengaku sudah dimintai keterangan oleh kepolisian terkait pencatutan alamat rumahnya.
Subkhan mengakui rumah di Perum Japan Raya sesuai alamat yang tertera pada KTP Syamsul Hadi Anwar memang miliknya. Namun ia menegaskan tidak mengenal sosok pemilik KTP yang disebut-sebut salah satu tokoh penting di jaringan ISIS Suriah.
“Rumah di Perum Japan Raya Blok NN Nomor 16, Mojokerto itu memang milik saya. Tapi tidak kenal orang yang ada di KTP yang sedang ramai dibicarakan itu, saya malah baru tahu dari berita yang dikirim saudara kemarin,” kata Subkhan ketika dihubungi inilahmojokerto.com, Selasa (1/9/2020) malam.
Pegawai perusahaan distributor Mitsubishi Motors ini menceritakan, dia pindah dari rumah itu untuk memenuhi tugas dari perusahaannya yang membuka cabang di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada tahun 2010. Dua tahun kemudian dia kembali dipindahtugaskan ke Palangkaraya.
Sementara KTP Syamsul Hadi Anwar yang ditemukan di markas ISIS, Al Bayda, Yaman, tertera tanggal pengesahannya 24-01-2009 atau sebelum Subkhan masih tinggal di rumah Perum Japan, belum pindah ke Palangkaraya. Namun pada sekitar tahun 2008-2009 itu, ia tak pernah mencium gelagat mencurigakan kalau alamat rumahnya akan dipakai untuk KTP orang lain.
“Kalau sekitar tahun itu, tidak ada apa-apa. Seandainya ada orang yang minta alamat tentu saya tanya untuk apa dan sebagainya, kalau mencurigakan atau dibuat aneh-aneh ya pasti saya tolak. Jadi tidak mungkin ada yang begitu,” tandas pria yang menjadi Sales Manager distributor Mitsubishi ini.
Pria kelahiran Jombang ini pun telah memberikan klarifikasi seperti itu ke pihak kepolisian yang mendatanginya, Senin (31/8/2020) kemarin. Disebutkan bahwa Polres Palangkaraya sesuai koordinasi dengan Polda Jatim meminta biodata dan keterangan kepadanya ihwal masalah ini.
“Memang itu kenyataan yang saya ketahui dan alami. Sejak pindah ke Kalimantan, saya tidak pernah pulang ke rumah Japan Raya. Kalau pulang setahun sekali biasanya hanya ke rumah orang tua di Jombang dan mertua di Mojokerto, karena waktunya sebentar,” tutur Subkhan.
Sebagaimana diberitakan, rumah milik M Subkhan alias Aan di Jalan Basket Blok NN Nomor 16 RT1/RW 12, Perum Japan Raya, Desa Japan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tengah menjadi perbincangan. Pasalnya, lokasi rumah itu sesuai alamat pada KTP Syamsul hadi Anwar yang ditemukan kelompok militan Houthi di markas ISIS, Provinsi Al Bayda, Yaman.
Penemuan KTP WNI dengan NIK 3516132412850002 terekam video amatir dan viral di media sosial. (Baca: KTP Warga Sooko-Mojokerto Ditemukan di Markas ISIS Yaman).
Belakangan, dari hasil penelusuran Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto dan Polres setempat mendapati bahwa Syamsul Hadi Anwar ternyata bukan warga Perum Japan Raya dan tidak pernah tinggal di kompleks perumahan itu. (Baca: KTP Mojokerto di Markas ISIS Disahkan Saat Alamat Rumah Masih Dihuni…).
“Telah kita lakukan pengecekan di database, NIK itu tidak muncul dan datanya tidak ada,” kata Kepala Dispendukcapil Kabupaten Mojokerto Bambang Wahyuadi kepada wartawan, Senin (31/8/2020).
Dari hasil penelusuran itu kemudian muncul indikasi terjadinya pemalsuan kartu identitas yang masih versi lama (belum e-KTP) atas nama Syamsul Hadi Anwar. Hingga Polres Mojokerto harus berkoordinasi dengan Polda Jawa Timur untuk menelusuri kebenarannya.
Bahkan Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) pun turun tangan melacak kasus ini. (Baca: Kemenlu Telusuri KTP Mojokerto di Markas ISIS Yaman). (im)