IM.com – Isuzu Dwijaya Mojokerto mendukung penuh normalisasi angkutan barang untuk mewujudkan zero over load dan over dimensi (ODOL) di Jatim. Dealer mobil komersial asal Bumi Majapahit ini membuktikan dukungan tersebut dengan membagikan 200 paket suvenir penunjang protokol kesehatan.
Kepala Cabang Isuzu Dwijaya Mojokerto Bagus Lukita Adhi mengatakan, 200 paket suvenir starter kit protokol kesehatan tersebut dibagikan pada acara sosialisasi pelaksanaan normalisasi kendaraan bermotor di Karoseri Lookman Djaja.
Setiap undangan mendapatkan handbag leather, peralatan makan, hand tools, hand sanitizer, serta masker dengan logo Isuzu. “Ini program Isuzu untuk mendukung pengendalian COVID-19 sekaligus mendukung deklarasi zero ODOL yang dilaksanakan hari ini,” kata Bagus dalam rilisnya, Kamis (22/10/2020).
Sosialisasi pelaksanaan normalisasi kendaraan bermotor kali ini juga diisi dengan deklarasi mendukung pelaksanaan bebas muatan berlebih dan ukuran kendaraan berlebih (zero ODOL).
Deklarasi diikuti Dirjen Perhubungan Darat, Dirlantas Polda Jatim, Kepala BPTD XI Jatim, Kepala Dishub Jatim, DPD IPKBI Jatim, DPD Aptrindo Jatim, DPD Askarindo Jatim, serta DPD Organda Jatim dan Asosiasi Logistik Indonesia Jatim. Mereka sepakat dan mendukung sepenuhnya penegakan hukum dalam rangka zero ODOL di Jatim.
Bagus menjelaskan, sebagai dealer mobil segmen komersial (pikap dan truk), Isuzu Dwijaya Mojokerto mendukung program pemerintah tersebut. Menurut dia, penertiban truk dengan muatan berlebih atau dimensi berlebih bakal mendongkrak pertumbuhan bisnis angkutan barang.
Karena gencarnya penertiban armada angkutan barang yang over dimensi dan over muatan bakal membuat bisnis transportasi angkutan barang lebih terukur. Selain itu, perawatan dan nilai kendaraan akan lebih terapresiasi karena fungsi kendaraan terstandarisasi.
“Kebijakan ini juga akan mendongkrak volume pengangkutan barang hingga multiple. Pertumbuhan volume yang pesat akan mendorong pengusaha menambah armada truk. Infrastruktur jalan raya tidak akan cepat rusak. Selama ini kerusakan disebabkan banyak truk dengan muatan berlebih,” terangnya. (uyo)