IM.com – Sebelas rumah warga di Kota Mojokerto rusak diterjang angin kencang saat hujan deras mengguyur pada Kamis (7/1/2021) lalu. Tiga rumah mengalami kerusakan paling berat.
Kota Mojokerto termasuk salah satu daerah dari 22 daerah di Jawa Timur yang dilanda fenomena La Nina dan Hidrometeorologi. Fenomena alam tersebut memicu hujan deras disertai angin kencang.
“Untuk itu, kewaspadaan dari masyarakat sangat dibutuhkan. Kami mengimbau, agar semua masyarakat lebih mawas diri saat hujan deras,” kata Wali Kota Mojokerto Ika Pusptasari saat meninjau rumah warga yang rusak di Jalan Flamboyan, Lingkungan Wates, Sabtu (9/1/2021).
Dalam peninjauan itu, walikota yang akrab disapa Ning Ita menyalurkan bantuan kepada warga yang rumahnya mengalami kerusakan masing-masing uang tunai senilai Rp 7.810.000. Bantuan tersebut untuk biaya perbaikan rumah.
Selain rusak berat, ada tiga rumah yang mengalami kerusakan kategori sedang. Dan lima rumah lainnya rusak ringan.
“Dengan adanya bantuan ini, semoga perbaikan rumah yang rusak segera diperbaiki, sehingga saat hujan kembali melanda mereka bisa mendapatkan perlindungan yang layak, tanpa ada kebocoran,” tegasnya.
Walikota didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinsos PPPA, Heru Setyadi, Kepala Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Mojokerto KH Ma’shum Maulani, Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Hatta Amrulloh, Camat serta lurah, Ning Ita menyusuri satu persatu bangunan rumah yang rusak.
Sebelum menyalurkan bantuan, Walikota menginstruksikan kepada Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) untuk melakukan asesmen atas rumah warga yang rusak pada Jumat (8/1/2021).
Sementara itu, Minto salah seorang warga yang terdampak angin puting beliung, mengucapkan terimakasih atas kepedulian Pemkot dan Walikota Mojokerto Ning Ita kepada warga korban angin puting beliung.
“Matur nuwun Ning Ita, atas perhatian dan kepeduliannya kepada warga Kota Mojokerto. Bantuan ini, sangat berarti buat kami,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, Kota Mojokerto masuk pada 22 daerah di Jawa Timur yang mengalami fenomena La Nina dan Hidrometeorologi saat musim penghujan.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Surabaya, fenomena La Nina bukanlah badai. Akan tetapi merupakan fenomena perubahan cuaca karena naiknya suhu di laut pasifik sehingga mengakibatkan bencana hidrometeorologi. (im)