IM.com – Satlantas Polres Mojokerto menandai lubang-lubang di sepanjang Jalan Raya Trowulan hingga bypass Mojokerto dengan cat putih, Jumat (29/1/2021). Pengecatan itu untuk memperingatkan pengguna jalan agar berhati-hati dan menghindari jalan berlubang yang kerap menyebabkan kecelakaan.
Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP Randy Asdar mengatakan, jalan berlubang sangat berbahaya bagi pengguna jalan. Lubang-lubang itu sering tidak terlihat oleh pengendara saat malam hari atau hujan sehingga menyebabkan kecelakaan.
“Pengendara yang terburu-buru bisa oleng hingga terjatuh, bahkan terlindas kendaraan lainnya. Makanya, kami tandai dengan cat putih supaya pengendara bisa melihat dan berhati-hati sehingga terhindar dari kecelakaan lalu lintas,” kata Randy pada InilahMojokerto.com.
Randy sendiri turun tangan mengecat jalanan yang berlubang. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional terkait rusaknya jalur Surabaya-Madiun di wilayahnya. Penambalan pun hari ini dilakukan.
“Saat ini berlangsung penambalan jalan di beberapa titik seperti Trowulan dan Sooko. Penanganan sementara penambalan, minimal bisa mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas,” tandasnya.
Data menyebutkan sebanyak 32 kecelakaan terjadi di jalan nasional Surabaya-Madiun wilayah hukum Polres Mojokerto dalam tiga bulan terakhir. Rinciannya, sebanyak 15 kecelakaan di wilayah Trowulan, 11 kecelakaan di wilayah Sooko, 4 kecelakaan di Mojoanyar, serta 2 kecelakaan di wilayah Puri.
Sementara jumlah korban tercatat 7 orang kehilangan nyawa dan 29 lainnya mengalami luka.
“Kecelakaan tidak hanya disebabkan jalan berlubang, tapi juga etika masyarakat dalam berkendara,” ucap Randy.
Bustomi (42), pemilik warung kopi di jalan nasional wilayah Desa Balongmojo, Kecamatan Puri mengaku kerap melihat pengendara motor terjatuh di jalan akibat terperosok atau menghindari lubang.
“Kecelakaan pengendar motor karena menghindari jalan berlubang,” ujarnya.
Menurutnya, kerusakan jalan nasional di wilayah Balongmojo sudah terjadi bertahun-tahun. Namun, perbaikan yang dilakukan pemerintah selama ini hanya tambal sulam. Padahal, jalur Surabaya-Madiun dilalui kendaraan dengan tonase tinggi.
“Rusak sudah bertahun-tahun, tapi hanya ditambal. Setelah ditambal, sebelahnya rusak dan seterusnya,” ujarnya.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jatim-Bali mencatat, setidaknya ada 300 titik lubang di sepanjang Jalan Raya Mojokerto-Jombang. Ratusan titik jalan rusak itu sedang dalam proses penambalan. (Baca: Hati-hati, Ada 300 Lubang di Jalan Mojokerto-Jombang).
“Setiap tim dapat memperbaiki sekitar 35 titik jalan berlubang per hari. Jalan berlubang yang belum dilakukan penambalan kurang lebih sekitar 300 titik,” kata Perwakilan BBPJN VIII, Rizki di Pos Polisi Simpang 5 Kenanten, Senin (18/1/2021) lalu. (im)