M.com – Jalan antar desa di Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambles. Longsornya material jalan berupa batu, tanah, dan aspal sepanjang 10 meter membuat akses yang menghubungkan Desa Mojolebak dan Desa Jetis terputus.
Jalan yang ambles terpat berada di atas saluran air. Berdasar informasi yang dihimpun dari warga sekitar, longsor disebabkan derasnya aliran Sungai Marmoyo yang menggerus material yang menopang jalan.
Amblesya jalan diperparah dengan jebolnya pipa bekas saluran air. Dulunya, pipa tersebut berfungsi sebagai saluran air sebelum dibangun got di bawah jalan yang ambles tersebut.
“Tapi sekarang saluran air ini putus bersama jalan yang ada di atasnya sehingga materialnya terbawa arus ke Sungai Marmoyo. Sedangkan pipa bekas saluran air itu sudah tidak berfungsi lagi,” ujar salah seorang warga sekitar.
Oleh karena itu, warga berharap perbaikan jalan tersebut harus diprioritaskan. Mengingat jalan itu menjadi akses terdekat untuk hilir mudik warga Desa Mojolebak dan Jetis.
Akibat terputusnya jalan itu, mobilitas warga menjadi terhambat karena untuk melintas antar desa, mereka harus memutar sejauh 1 km.
“Ya terganggu. Kalau lewat jalan lain, muter ada 1 kilo. Ini jalan menghubungkan Desa Jetis dan Desa Mojolebak,” tutur Jamin, salah seorang warga sekitar.
Aparat, perangkat desa dan Muspika Kecamatan Jetis bersama pihak terkait telah berkoordinasi untuk penanggulangan jalan ambles ini rkait.
“Kita sudah tindak lanjuti sampai ke atas,” kata Danramil Jetis Kapten Inf Rohyadi kepada awak media, Sabtu (13/2/2021).
Danramil menyebutkan, amblesnya jalan penghubung dua desa itu sebetulnya sudah terjadi hampir sebulan lalu. Ia membenarkan jalan ambles karena material konstruksinya longsor tergerus aliran air di saluran bawahnya.
“Intensitas hujan yang sangat tinggi dari berbagai desa yang lain sehingga aliran air muaranya ke sini dan tidak kuat menampung akhirnya jebol,” ujar Danramil Jetis. (im)