IM.com – Sampah plastik rumah tangga membanjiri bantaran Sungai Marmoyo mulai Desa Japanan di Kecamatan Kemlagi hingga Desa Perning di Kecamatan Jetis, Mojokerto. Selain menciptakan pemandangan tak sedap, kondisi tersebut rawan memicu banjir dan mencemari air sungai.
Sampah plastik tidak hanya mengapung di sungai, tetapi juga memenuhi ranting-ranting pepohonan di sepanjang bantaran. Telapak Jawa Timur, Brigade Evakuasi Popok dan River Warriors Indonesia yang melakukan Ekspedisi Sungai Nusantara pada Kamis (1/7/2021) menemukan setidaknya 300 pohon yang rantingnya dipenuhi sampah plastik.
“Selama penyusuran Kali Marmoyo mulai dari Desa Japanan sampai Perning kami menemukan lebih dari 300 pohon dan barongan bambu yang tertutup sampah plastik menyangkut di ranting-ranting,” kata koordinator Kegiatan Ekspedisi Sungai Nusantara di Wilayah Jawa Timur, Aeshninna Azzahra Aqilani, Jumat (2/7/2021).
Aeshnina mengungkapkan dalam penyusuran, pihaknya juga mendapati lebih dari 200 timbunan sampah di sepanjang bantaran Sungai Marmoyo. Menurutnya, jika tak segera ditanggulangi, kondisi tersebut akan membahayakan ekosistem sungai.
“Karena sampah plastik ini ketika terkena paparan sinar matahari akan rapuh. Kemudian saat musim hujan menimbulkan banjir dan kandungan plastiknya akan terfragmentasi menjadi serpihan kecil yang disebut mikroplastik, ini yang mencemari air sungai,” terangnya.
Koordinator Brigade Evakuasi Popok (BEP) Azis mengatakan, Sungai Marmoyo telah berubah menjadi tempat pembuangan sampah, terutama plastik. Menurutnya, situasi itu lahir karena tidak adanya sarana pembuangan sampah yang memadai di lingkungan sekitar bantaran sungai.
“Pemerintah tidak menyediakan sarana pembuangan sampah. Selain itu diakibatkan lemahnya pengawasan pada lingkungan sungai. Seharusnya Perum Jasa Tirta I Malang dan Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ikut melakukan sosialisasi kepada warga agar tidak membuang sampahnya ke Kali Marmoyo,” tandasnya. (im)