IM.com – Sesosok mayat ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di Sungai Avour, Desa Kweden Kembar, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto, Sabtu (14/8/2021). Korban yang diketahui bernama Ramadhan Guruh Prajatama (22) diduga meninggal dunia lebih dari tiga hari lalu.
Identitas korban telah dipastikan pihak keluarga korban berdasarkan tanda lahir di atas telinga sebelah kanan serta tanda bekas operasi di jari manis sebelah kanan.
Sebelum ditemukan tewas, korban dilaporkan hilang oleh keluarganya ke polisi lima hari lalu. Terakhir kali pemuda asal Desa Jumeneng, Kecamatan Mojoanyar itu terlihat membantu saudaranya membangun rumah pada Senin (9/8/2021), tetapi kemudian tidak kunjung pulang.
“Saat tukang bangunan mau pulang, kami ingat Rama. Sempat kami kira sudah pulang, tapi setelah dicari tidak ada. Akhirnya kami laporkan ke polisi Selasa (10/8),” kata Andika (28), sepupu korban.
Andika menceritakan, pada Senin itu, korban terlihat melamun sendirian di belakang rumah, tepat di tepi sungai Desa Jumeneng yang juga mengalir ke Desa Kweden Kembar. Posisinya sekitar 200 meter dari lokasi penemuan mayat.
“Anaknya memang pendiam. Setelah membantu membangun rumah kakak saya, Rama melamun di belakang rumah,” terangnya.
Mayat Ramadhan pertama kali ditemukan Basori, warga setempat di sungai Desa Kweden Kembar sekitar pukul 08.00 WIB. Saksi mencium mencium bau bangkai saat hendak membakar sampah di tepi sungai tersebut.
Mayat laki-laki tersebut ditemukan tengkurap di permukaan sungai yang sarat eceng gondok. Korban masih memakai kaus hitam dan celana kolor hitam dengan kombinasi biru tua. Kondisinya sudah membusuk sehingga mengeluarkan bau tak sedap.
“Lalu ayah melihat ke sungai ada bokong manusia di antara eceng gondok. Setelah dibuka ternyata ada mayat. Langsung ayah melapor ke kepala dusun,” kata Marta (18), anak Basori kepada wartawan di lokasi penemuan mayat, Sabtu (14/8/2021).
Tim Identifikasi Polres Mojokerto dan sejumlah anggota Polsek Mojoanyar telah melakukan olah TKP dan menggali keterangan dari para saksi. Dibantu para relawan, polisi mengevakuasi mayat laki-laki tersebut ke RSUD Prof dr Soekandar di Kecamatan Mojosari.
Kapolsek Mojoanyar AKP Anwar Iskandar memastikan mayat laki-laki tersebut adalah Rama yang dilaporkan hilang ke Polres Mojokerto pada Selasa (10/8). Itu setelah orang tua Rama mengenali ciri-ciri khusus pada mayat.
“Terdapat tanda lahir di atas telinga kanan, serta bekas operasi di jari manis sebelah kanan. Keluarga korban menyakini bahwa itu anak kandungnya,” ungkapnya.
Polisi belum bisa memastikan penyebab tewasnya Rama di sungai Desa Kweden Kembar. “Korban sering kali linglung dan sering mengurung diri di rumah akibat berhenti kerja,” tandasnya. (im)