IM.com – Pandemi Covid-19 justru membawa berkah bagi tiga industri kecil rokok di Kota Mojokerto. Betapa tidak, total nilai ekspor ketiga perusahaan hingga Agustus 2021 naik tajam mencapai Rp 9 miliar.
Nilai ekspor Rp 9,091 diprediksi akan terus naik hingga akhir 2021. Angka tersebut juga meroket jika dibandingkan tahun 2020 kemarin sebesar Rp. 7,485 miliar.
“Tahun ini, sudah mencapai Rp 9,091, padahal ini baru menginjak pertengahan tahun. Bayangkan jika hingga akhir tahun, nilainya pasti naik dua kali lipatnya,” kata Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari usai memberangkatkan ekspor rokok filter PT Pura Perkasa Jaya di Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto, Kamis (2/9/2021) siang.
Ia menegaskan, kenaikan nilai ekspor ini mengindikasikan jika pandemi Covid-19 tidak membawa pengaruh signifikan terhadap pasar ekspor sigaret. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir, nilainya tidak mengalami penurunan sama sekali, bahkan cenderung meningkat.
“Ini berkah pandemi, karena saat sejumlah industri lain mengeluh mengalami penurunan produksi, justru perusahaan rokok ini panen orderan. Bahkan pemasarannya bisa tembus luar negeri,” tuturnya.
Ning Ita, sapaan akrab walikota, menyebutkan, ada tiga produsen rokok di Kota Mojokerto, yakni PT Bokormas, PT Perkasa Jaya dan PT Universal Strategic Alliance. Lokasi ketiga perusahaan ini berdekatan satu sama lain di Jalan Pahlawan, Kota Mojokerto.
“Selain sukses melayani pasar domestik dalam negeri, mereka juga sukses menembus pasar ekspor mancanegara, yakni Malaysia, Thailand, Jepang dan Timur Tengah,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan Data Ekspor PT Bokormas, PT Pura Perkasa Jaya dan PT Universal Strategic Alliance tahun 2021 senila total Rp. 9.091.125.
“Rinciannya, PT Bokormas senilai USD 59.475 atau Rp. 892.125 juta, PT. Pura Perkasa Jaya senilai USD 460.200 atau Rp. 6.903 milyar dan PT Universal Strategic Alliance senilai USD 86.400 atau Rp. 1.296 milyar,” terangnya. (im)