IM.com – Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) melanjutkan ekskavasi situs Kumitir tahap ke-4. Targetnya kali ini untuk mengemukakan lebih jelas posisi dan luas Istana Raja bawahan Majapahit, Bhre Wengker, yang terpendam di situs purbakala itu.
Kegiatan ekskavasi tahap keempat situs Kumitir dibuka oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Kepala Disparpora Kabupaten Mojokerto Amat Susilo, Senin (6/9/2021). Pembukaan ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan bupati
bersama Kepala Dinas Budpar Provinsi Jawa Timur Sinarto dan Kepala Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim Zakaria Kasimin.
“Saya pesan kepada pak kades, untuk proses pembangunan pasti akan berbeda dengan desa lain. Pastinya harus lebih hati-hati ke depan, jangan sampai mengganggu proses ekskavasi. Karena bisa jadi masih ada yang belum ditemukan,” jelas Bupati Ikfina dalam sambutannya.
Bupati juga menyebut Situs Kumitir sebagai masa depan cerah bagi Mojokerto, karena akan menambah daftar penemuan baru dan pembuktian budaya Majapahit. Maka dari itu, bupati berpesan agar proses pembangunan yang ada di Desa Kumitir, dilakukan secara hati-hati.
“Di sini ada temuan Situs Kumitir yang sangat berharga. Kumitir dapat menjadi masa depan cerah bagi Kabupaten Mojokerto,” tuturnya.
Kepala Dinas Budpar Provinsi Jawa Timur Sinarto menyatakan apresiasinya untuk Desa Bejijong Kecamatan Trowulan, yang masuk dalam 50 besar desa wisata se-Indonesia. Desa yang khas dengan rumah penduduk bergaya etnik Majapahit, menjadi salah satu inspirasi rencana pelaksaanaan Pekan Budaya Daerah Jawa Timur.
“Gubernur Jawa Timur dan Komisi E DPRD sangat mendukung apabila diselenggarakan pekan budaya daerah dengan mengangkat budaya Majapahit sebagai inspirasinya. Kita dapat mengangkat Desa Bejijong Kecamatan Trowulan menjadi tujuan destinasi. Majapahit harus terus kita angkat sebagai kebanggan kita,” ujar Sinarto.
Situs yang terletak di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto ditemukan pada tahun 2019. Dalam beberapa tahap ekskavasi selama tiga tahun ini membuahkan temuan bernilai historis tinggi pada era kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Pada ekskavasi tahap keempat ini, BPCB mengalokasikan anggaran sebesar Rp 800 juta dengan cakupan luas area yang akan digali mencapa 1.200 meter persegi. Pelaksanaannya dijadwalkan selama 22 hari.
“Ekskavasi tahap keempat ini untuk memperluas area untuk memperkuat temuan sebelumnya terkait posisi istana Bhre Wengker. Sejauh ini sudah ditemukan dinding sepanjang 312 meter dan 203 meter,” terangnya.
Hipotesis sementara memperkirakan bangunan yang diduga kuat istana Bhre Wengker ini menghadap ke arah barat. “Posisinya garis lurus dengan bangunan utama, baik yang ada di timur ataupun area makam (tengah), sektor a, b, dan c,” ungkapnya. (Baca: Kesimpulan Hasil Ekskavasi, Situs Kumitir Adalah Istana Menantu Pendiri Majapahit).
Kepala Bidang Cagar Budaya dan Sejarah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, Dwi Supranto menyampaikan, setelah proses ekskavasi keseluruhan situs Kumitir selasai, pihaknya menargetkan akan membuka destinasi wisata berbasis cagar budaya sejarah. Hal tersebut juga bagian dari upaya Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Mojokerto untuk mengembangankan potensi destinasi wisata baru.
“Untuk tahun ini kami hanya punya target di situs Kumitir, yang lainnya akan kami evaluasi dan akan kami petakan potensinya. Jika ada yang membutuhkan skala prioritas maka akan menjadi pertimbangan,” paparnya. (im)