IM.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mendorong kelompok tani dan peternak meningkatan produktifitas. Pelaku sektor pertanian dan peternakan harus cepat beradaptasi dengan kemajuan jaman sehingga bisa menangkap peluang melalui pemanfaatan teknologi untuk berkembang.
Bupati Ikfina menyatakan, hampir seluruh aspek kehidupan dan sektor perekonomian saat ini selalu bersinggungan dengan digitalisasi. Oleh karena itu, pertanian konvensional pun harus bisa memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk sarana produksi hingga marketing produk hortikultura dan peternakan.
“Ajak putra putri panjenengan yang milenial, untuk membantu pemasaran dengan digitalisasi atau manfaat lain. Misalnya untuk membasmi hama tikus di lahan pertanian, tidak lagi butuh racun kimia. Sekarang mengusir hama bisa dengan teknologi frekuensi suara yang sensitif bagi tikus,” terang bupati Ikfina.
Hal ini disampaikan Ikfina saat menyerahkan bantuan hibah secara simbolis kepada kelompok tani/ternak kegiatan Dana Insentif Daerah (DID) pada Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto di gedung XOW, Rabu (10/11/2021) pagi. Bupati didampingi Sekdakab Teguh Gunarko dan Plt. Kadisperta Nurul Istiqomah.
“DID ini diberikan bagi daerah yang berprestasi, termasuk Kabupaten Mojokerto dalam hal penanganan pandemi. Dana ini tidak boleh dipakai selain untuk keperluan pemulihan ekonomi. Sehingga Pemerintah Kabupaten Mojokerto memanfaatkan dana ini untuk dikelola para poktan dan peternak,” pesan bupati.
Ikfina menyebutkan, Kabupaten Mojokerto memiliki potensi cukup besar di sektor pertanian dan produk holtikultura. Antara lain komoditas kopi yang diminati dengan permintaan pasar mencapai 950 ton, namun hanya 150 ton yang bisa terpenuhi.
“Maka dari itu, saya mendorong agar produktifitas pertanian dan peternakan lebih ditingkatkan, dengan memanfaatkan berbagai peluang yang ada, sehingga perekonomian juga meningkat. Ayo dorong lagi, tingkatkan lagi,” cetusnya.
Adapun ragam bantuan yang diberikan secara simbolis antara lain 105 pasang sepatu boots untuk 23 poktan, 155 pot obat cacing untuk 24 poktan, 20.000 kg pakan konsentrat itik untuk 12 poktan, 57 buah spuit otomatis untuk 21 poktan, 248 botol disinfektan dan 60 buah handsprayer untuk 16 poktan. Kemudian 126 ekor kambing betina dan 12 ekor kambing jantan beserta sarana prasarana untuk 6 poktan, 6 ekor sapi perah bunting beserta sarana prasarana untuk 2 poktan.
Di sektor pertanian, Pemkab Mojokerto memberikan 22 unit pompa air untuk 22 poktan, 12 unit alsin kopi dan kakao untuk 5 poktan, 2.500 batang bibit kakao, cengkeh 3.000 batang, kopi arabika 8.200 batang serta bibit kopi robusta 3.000 batang untuk 6 poktan. Lalu ada 99 dus racun tikus untuk kebutuhan 18 kecamatan, serta 20 unit alat pengukur kadar air hasil pertanian untuk kebutuhan 18 kecamatan.
Plt. Kadisperta Kabupaten Mojokerto Nurul Istiqomah, di awal acara juga menyebut bahwa sektor pertanian dan peternakan merupakan bidang strategis yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan daerah.
“Petani dan peternak adalah pahlawan pangan bagi kita di Kabupaten Mojokerto. Saat pekerja sektor lain terpaksa work from home (wfh) karena pandemi Covid-19, petani dan peternak tetap bekerja di lahan mereka untuk memproduksi bahan pangan. Kita patut bersyukur karena sektor ini minim terdampak pandemi,” kata Nurul. (im)