IM.com – Ratusan buruh yang tergabung dalam Aliansi Perjuang Buruh Mojokerto (APBM) Mojokerto menggeruduk Kantor Pemerintahan Kabupaten Mojokerto, Kamis (25/11/2021). Mereka meminta Bupati Ikfina Fahmawati menyampaikan tuntutan kenaikan upah 10-13 persen ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Koordinator aksi Eka Herawati mengatakan, aksi buruh hanya untuk menyuarakan apirasi dan memberikan masukan untuk disampaikan kepada gubernur. Para buruh berharap UMK Kabupaten Mojokerto tahun 2022 bisa naik diangka 10 sampai 13 persen.
“UMK digedok, sehingga usulan kita seharusnya masih bisa dimasukkan naik sebesar 10-13 perdsen,” tandas Eka.
UMK Kabupaten Mojokerto tahun 2021 diketahui sebesar Rp 4.279.787,17. Dengan kenaikan 10-13 persen, UMK 2022 daerah ini akan ada di kisaran Rp 4,5 juta.
Selain meminta kenaikan UMK, para buruh ini menolak keras UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan tersebut karena tidak relevan dengan kondisi atau kebutuhan buruh di lapangan.
Setelah orasi, perwakilan pendemo akhirnya ditemui Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati. Dalam audiensi, Bupati Mojokerto menyatakan tidak bisa memutuskan permintaan dan berjanji akan menyampaikan aspirasi para buruh ke Pemerintah Provinsi Jatim dan Pusat.
“Saya punya kewajiban untuk menyampaikan anspirasi, harapan, masukan, dan apa yang diinginkan untuk bisa mendapatkan kesejahteraan kepada pemerintah yang lebih tinggi,” kata Ikfina didampingi Wabup Muhammad Albarrraa.
Ikfina mengatakan, langkahnya untuk berpihak pada kesejahteraan buruh tetap harus sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Sudah selayaknya melaksanakan tugas dan tanggung jawab saya untuk mematuhi semua peraturan perundang-undangan, demi ketertiban kita,” ujar Ikfina.
Sementara aksi massa buruh sempat menyebabkan arus lalu lintas di ruas jalan sekitar Kantor Pemkab Mojokerto terhambat. Pihak kepolisian harus melakukan pengalihan arus untuk mencegah kemacetan parah.
Kasatlantas Polres Mojokerto Kota AKP Heru Sudjio mengatakan, arus lalu-lintas di depan Kantor Pemkab Mojokerto di Jalan Ahmad Yani ditutup hingga aksi selesai. Kemudian, kendaraan dari simpang KFC yang mengarah ke barat dialihkan ke selatan melewati Jalan Letkol Sumarjo.
Sementara dari Simpang PMI yang akan mengarah ke selatan dialihkan ke Jalan Hayam Wuruk ke timur. Sejumlah personel bertugas di beberapa simpul untuk mengalihkan arus dan mengurangi kepadatan kendaraan.
“Arus lalu lintas sempat tersendat namun masih kendaraan tetap bisa bergerak,” ujar Heru. (im)